Filipina Kembali Sebarkan Misinformasi terkait Laut Tiongkok Selatan, Tiongkok Minta Filipina Jawab Empat Pertanyaan

2024-06-01 15:28:13  

Pada Jumat malam kemarin (31/5), mantan Wakil Rektor Akademi Ilmu Militer Tiongkok, Mayor Jenderal He Lei menggelar keterangan pers di sela-sela Dialog Shangri-La ke-21di Singapura, dan mengajukan empat pertanyaan seputar pidato yang disampaikan salah satu pembicara kunci Filipina.

Pertama, siapa yang melanggar peraturan?

He Lei mengatakan, Filipina menuduh negara tetangga melanggar tatanan internasional berbasis aturan di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Akan tetapi, siapa gerangan yang melanggar aturan di LTS? Pengajuan sengketa seputar pulau dan karang terumbu di LTS ke apa yang disebut sebagai Pangadilan Arbitrase Internasional (PCA) dengan sendirinya telah melanggar aturan, melanggar ketetapan terkait Pasal ke-4 Deklarasi Perilaku Para Pihak (DoC), melanggar hak yang dimiliki Tiongkok sebagai negara penandatangan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS). Apa yang disebut sebagai Pengadilan Arbitrase Internasional yang bersifat interim dengan sendirinya juga melanggar peraturan.

Kedua, siapa yang menimbulkan onar?

He Lei menunjukkan, selama enam tahun berkuasanya pemerintah Filipina periode sebelumnya, di LTS, terutama kawasan sekitar pulau dan perairan yang dipersengketakan Filipina dan Tiongkok, situasinya pada pokoknya terpelihara stabil. Akan tetapi, setelah pemerintah Filipina periode baru naik panggung, konflik berkali-kali terjadi dari Terumbu Ren’ai  hingga Pulau Huangyan, bahkan semakin meruncing sejalan dengan waktu.

Ketiga, siapa yang membentuk lingkaran kecil dengan mengesampingkan ASEAN?

He Lei menyatakan, pihak Filipina dalam pidatonya membicarakan sentralitas ASEAN, namun mengapa negeri ini meninggalkan ASEAN dan nekad membuat quad AS, Filipina, Jepang dan Australia? Mengapa bersikeras meningkatkan aliansi militer AS-Filipina? Mengapa melakukan latihan militer gabungan AS, Filipina, Jepang dan Australia serta latihan militer bersama Balikatan atau ‘bahu-membahu’ dengan AS? Mengapa tidak menaati Deklarasi Perilaku Para Pihak (DOC) LTS?

Keempat, penyelesaian persengketaan LTS serta terpeliharanya perdamaian di kawasan LTS harus mengandalkan negara-negara di sekitar LTS. Siapa yang harus diandalkan, ASEAN atau negara ekstrateritorial?

He Lei menunjukkan, Tiongkok dengan tegas menentang campur tangan dan intervensi negara-negara di luar kawasan terhadap masalah LTS. Fakta telah membuktikan, masalah LTS terjadi terutama karena provokasi dan penghasutan negara-negara ekstrateritorial. Negara-negara di luar kawasan itulah yang benar-benar merupakan pendalang dan pelaku masalah LTS. Masyarakat internasional hendaknya benar-benar memahami situasi, dan memelihara kewaspadaan.