Menlu Tiongkok: Prospek Perdamaian akan Semakin Cerah Jika Semakin Banyak Negara Dukung “Enam Poin Kesepahaman”

2024-06-05 10:38:50  

Anggota Politbiro Komite Sentral PKT selaku Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan bersama-sama memimpin jumpa pers di Beijing hari Selasa kemarin(4/6). Pada jumpa pers itu, Wang Yi memaparkan pendirian Tiongkok mengenai solusi krisis Ukraina.

Wang Yi menyatakan, dalam masalah Ukraina, pendirian Tiongkok konsisten dan teguh, yaitu penyelesaian secara damai dan mendorong negogiasi perdamaian. Pendirian tersebut berdasarkan “empat keharusan” yang diajukan Presiden Xi Jinping di awal krisis. Pertama, kedaulatan dan keutuhan wilayah berbagai negara harus dihormati, dan segala upaya untuk penyelesaian krisis secara damai harus didukung. Walaupun saat ini syarat negosiasi perdamaian masih belum siap, namun Tiongkok tetap mendorong dan mendukung berbagai anjuran dan upaya untuk meredakan situasi dan mewujudkan perdamaian. Tiongkok menghargai pekerjaan yang dilakukan Swiss dalam mempersiapkan negosiasi perdamaian, dan berulang kali mengajukan saran konstruktif kepada Swiss, Swiss pun berkali-kali memberikan penilaian yang positif dan berterima kasih atas hal tersebut. Dewasa ini, di dunia terdapat berbagai konferensi, dapat tidaknya hadir dan bagaimana menghadirinya, Tiongkok akan mengambil keputusan berdasarkan pendiriannya sendiri.

Wang Yi menekankan, Tiongkok berpendapat, dalam krisis Urakina, dunia perlu mengumandangkan suara yang objektif, seimbang, bermakna positif dan konstruktif. Oleh karena itu, Tiongkok dan Brasil bersama-sama mengeluarkan “Enam Poin Kesepahaman” untuk mendorong penyelesaian krisis Ukraina secara politik, menekankan perlunya menaati tiga prinsip peredaan situasi, yakni medan perang tidak meluas, situasi tidak meningkat, dan berbagai pihak tidak menghasut. Pada saat yang sama juga mengimbau berbagai pihak untuk melanjutkan dialog dan negosiasi, meningkatkan bantuan kemanusiaan, menentang penggunaan senjata nuklir, menentang serangan terhadap PLTN, serta menjaga stabilitas rantai industri dan pasokan.

Wang Yi menunjukkan, dirinya telah bertukar pendapat mengenai hal tersebut dengan Menteri Luar Negeri Fidan, pihak Turki menyambut dan mengapresiasi “Enam Poin Kesepahaman” tersebut. Wang Yi menyatakan, selama satu minggu ini, total terdapat 45 negara dari lima benua besar yang memberikan tanggapan positif terhadap “Enam Poin Kesepahaman”, di antaranya, 26 negara telah mengonfirmasi akan berpartisipasi atau sedang meneliti cara untuk berpartisipasi. Rusia dan Urakina yang terlibat dalam konflik pun memberikan pengakuan terhadap sebagian besar isi dari “Enam Poin Kesepahaman” tersebut. Hal ini kembali menunjukkan bahwa “Enam Poin Kesepahaman” sesuai dengan harapan bersama mayoritas negara, anjuran tersebut merupakan kesamaan terbesar di dunia dewasa ini. Tiongkok dengan tulus menyambut lebih banyak negara mendukung dan berpartisipasi dalam “Enam Poin Kesepahaman”, mari kita bersama-sama menantikan perdamaian segera tiba.