Kemenlu Tiongkok: AS Selalu Mencoreng Negara Lain dengan Medsos

2024-06-18 15:04:34  


Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian hari Senin kemarin (17/6) mengatakan, Amerika Serikat (AS) terbiasa menyebarluaskan berita palsu melalui media sosial yang dikontrolnya untuk menyesatkan opini umum dan mencoreng citra negara lain, ini adalah cara yang selalu digunakannya, Tiongkok menentang tegas hal tersebut.

Dalam jumpa pers Senin kemarin (17/6), ada wartawan yang mengungkapkan, menurut laporan Reuters, pada masa pandemi COVID-19, Departemen Pertahanan AS melancarkan aksi propaganda rahasia melalui siber yang khusus ditujukan kepada Tiongkok. Dengan membuka akun medsos fiktif, pihaknya telah memposting atau mengedarkan pesan yang memfitnah keamanan dan kemanjuran vaksin buatan Sinovac. Dengan mengutip pernyataan seorang petinggi senior tentara AS yang terlibat dalam aksi tersebut, Reuters melaporkan bahwa AS pada awalnya belum siap membagikan vaksinnya dengan negara-negara mitra, oleh karena itu, satu-satunya hal yang dapat dilakukannya adalah memfitnah vaksin buatan Tiongkok.

Menanggapi hal itu, Lin Jian mengatakan, Tiongkok telah memperhatikan laporan terkait. Ia mengatakan, fakta telah berulang kali membuktikan, AS telah mengontrol sejumlah media sosial untuk mengedarkan berita palsu dan menyesatkan opini umum serta mencoreng nama baik negara lain, inilah cara yang selalu digunakannya, Tiongkok menentang tegas hal tersebut.

“Apa yang dikatakan oleh pejabat senior tentara AS tersebut mengungkapkan duduk perkara dan niat asli AS untuk melancarkan serangan disinformasi terhadap negara lain. Singkat kata, jika ada negara yang hendak ditindas, AS akan mengabaikan segala fakta dan menggunakan segala sumber daya untuk “melakukan pemfitnahan dan pencorengan”. Lin Jian menambahkan, hal itu tidak hanya didapati dalam aksi pengedaran informasi palsu terkait vaksin buatan Tiongkok, tapi juga dilakukan untuk memfitnah Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) dan manufaktur mobil energi baru Tiongkok yang difitnahnya mengalami “kelebihan kapasitas”. Apa yang dilakukan AS tersebut tidak bisa memperlihatkan “kemampuan luar biasa” yang dimiliki AS, tapi hanya akan mengungkapkan sifat hegemonis dan kemunafikan yang melekat padanya. Masyarakat internasional hendaknya membuka lebar matanya terhadap tindakan AS tersebut, dan meningkatkan kewaspadaan.

Lin Jian mengatakan, negara besar harus bertingkah laku layaknya negara besar. Tiongkok mengharapkan AS dapat membetulkan sikapnya, memikul tanggung jawab yang seharusnya diemban oleh negara besar, serta berhenti mengedarkan berita palsu yang ditujukan kepada negara lain.