Menanggapi isu akan diadakannya pertemuan antara sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat dengan Dalai Lama Ke-14 serta diluluskannya rancangan undang-undang terkait Tibet oleh Kongres AS, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian, pada Selasa kemarin (18/6) ketika menjawab pertanyaan terkait menekankan, urusan Tibet sepenuhnya termasuk urusan dalam negeri Tiongkok, tidak boleh diintervensi oleh kekuatan eksternal mana pun.
Lin Jian menunjukkan, “Seperti diketahui umum, Dalai Lama ke-14 bukan semata-mata tokoh agama, melainkan pelarian politik berkedok agama yang terlibat dalam kegiatan separatis anti Tiongkok. Kami mendesak pihak AS untuk sepenuhnya memahami esensi dari kelompok Dalai Lama yang separatis dan anti Tiongkok, mematuhi komitmen terkait masalah Tibet, tidak melakukan kontak dalam bentuk apa pun, serta berhenti menyebarkan informasi yang keliru pada dunia luar. Tibet sejak lama adalah bagian dari wilayah Tiongkok. Urusan Tibet sepenuhnya termasuk urusan dalam negeri Tiongkok, kekuatan eksternal mana pun tidak boleh melakukan intervensi. Siapa pun dan kekuatan mana pun yang ingin menghambat Tiongkok dengan mengacaukan Tibet pasti akan gagal.”
Lin Jian menyatakan, Tiongkok mendesak pihak AS untuk mematuhi komitmennya, mengakui bahwa Tibet adalah bagian dari wilayah Tiongkok, tidak mendukung kemerdekaan Tibet, dan tidak menandatangani RUU terkait. Tiongkok akan mengambil tindakan tegas untuk membela kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunannya sendiri.