Memahami Konsep Tata Kelola AI Tiongkok dari Pidato Xi Jinping

2024-06-19 14:51:51  

Tanggal 12 Juni yang lalu, Presiden Xi Jinping menyampaikan pidato secara virtual di upacara pembukaan kegiatan perayaan 60 tahun berdirinya Konferensi Perdagangan dan Pembangunan PBB (UNCTAD). Beliau menunjukkan, hendaknya berpegang pada semangat “berorientasi pada manusia, kecerdasan demi kebajikan, dan meningkatkan tata kelola peraturan AI dalam kerangka PBB”. Inilah pemikiran konstruktif arah perkembangan AI yang sedang diperhatikan oleh berbagai pihak dewasa ini. 

Kini, teknologi AI global berkembang cepat. Berbagai teknologi AI yang diwakili ChatGPT terus mendorong kelahiran situasi baru, format bisnis baru, pola baru dan pasar baru. Disamping mendorong kemajuan ekonomi masyarakat manusia, perkembangan “loncatan” AI juga mendatangkan bahaya dan tantangan resiko keamanan kepada dunia. 

“Berorientasi pada manusia” yang ditekankan Xi Jinping telah mengingatkan bahwa perkembangan teknologi tidak boleh meyimpang dari arah umum kemajuan peradaban manusia. Gagasan ini menyarankan berbagai pihak untuk menjadikan kesejahteraan bersama manusia sebagai tujuan, menjamin keamanan sosial serta menghormati hak dan kepentingan manusia sebagai prasyarat, menjamin AI selalu berkembang menuju arah yang menguntungkan bagi kemajuan peradaban manusia.

“Kecerdasan demi kebajikan”, yaitu membakukan orientasi nilai AI pada sisi hukum, etika, dan kemanusiaan, serta menjamin perkembangan AI yang aman dan terkontrol. Berpegang pada tujuan itu, berbagai pihak perlu mematuhi hukum internasional yang berlaku, berpegang pada nilai pandangan bersama seluruh umat manusia yang damai, berkembang, setara, adil, demokratis dan liberal, bersama-sama mencegah pemanfaatan teknologi AI oleh kekuatan teroris, ekstremis dan kelompok kejahatan terorganisir lintas negara. 

Perkembangan dan tata kelola AI bersangkutan dengan kesejahteraan bersama seluruh umat manusia, memerlukan upaya dan pemikiran bersama masyarakat internasional. Xi Jinping menyarankan agar berbagai negara berupaya bersama, disamping memperbesar dan mempercepat efek positif AI, berupaya menurunkan dampak negatif yang mungkin muncul sampai taraf terendah. 

Pada bulan Desember 2021, Tiongkok merilis “Dokumen pendirian Tiongkok mengenai standardisasi penggunaan militer AI”, mengimbau berbagai negara untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan teknologi AI di bidang militer secara bertanggung jawab. Pada bulan November 2022, Tiongkok menyerahkan “Dokumen pendirian Tiongkok mengenai peningkatan tata kelola etika AI” kepada sidang Majelis Umum PBB, merumuskan lebih lanjut saran Tiongkok mengenai tata kelola AI dari berbagai sisi seperti pengawasan, litbang, penggunaan dan kerja sama internasional. 

Dalam pidato virtualnya kali ini, Xi Jinping menyarankan untuk “meningkatkan tata kelola AI dalam kerangka PBB”, lebih lanjut mendorong koordinasi dari sisi PBB, dan membentuk kerangka pengelolaan dan peraturan standar yang diakui secara luas, berupaya menyelesaikan masalah yang menjadi keprihatinan bersama. 

Sebagai negara maju di bidang pengembangan dan penggunaan teknologi AI, Tiongkok senantiasa berupaya membentuk komunitas senasib sepenanggungan umat manusia di bidang AI. “Berorientasi pada manusia dan kecerdasan demi kebajikan”, adalah arah pengembangan yang diberikan Tiongkok, adalah keinginan bersama berbagai negara, serta pilihan pasti umat manusia untuk menyambut era AI.