Pada Hari Selasa kemarin (18/6), Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bersama-sama menghadiri Konferensi Meja Bundar CEO Tiongkok-Australia ke-7 dan menyampaikan pidato.
Setelah mendengarkan pidato para perwakilan dari kalangan industri dan komersial, Li Qiang menunjukkan bahwa kedua pihak hendaknya memandang kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Australia dalam konteks kemitraan strategis komprehensif kedua negara, agar dapat mengendalikan situasi umum dengan lebih baik. Kedua negara sama-sama memperoleh keuntungan dari pembangunan satu sama lain, merupakan komunitas sekepentingan yang erat. Keunggulan ekonomi kedua negara saling melengkapi, merupakan mitra kerja sama alami. Prospek kerja sama kedua pihak sangat luas, menjadi kekuatan penting untuk menstabilkan rantai industri dan rantai pasokan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Diharapkan, para pengusaha kedua negara dapat terus memperdalam kerja sama di bidang tradisional, berfokus untuk memperluas bidang kerja sama yang baru, aktif merencanakan industri masa depan seperti kecerdasan buatan, serta berkontribusi demi mendorong pertukaran dan kerja sama Tiongkok-Australia di bidang-bidang yang lebih luas. Tiongkok sedang berencana untuk lebih lanjut memperdalam langkah reformasinya secara menyeluruh, serta memperluas keterbukaan sistematisnya dengan mantap. Diharapkan, para pengusaha dapat menggenggam peluang, bergandengan tangan dan maju bersama, terus mencapai hasil pembangunan dan kerja sama yang lebih bernas.
Dalam pidatonya Albanese menyatakan, hubungan Australia-Tiongkok berkembang stabil dan membaik, antusiasme kerja sama antara kalangan industri dan komersial kedua negara sangat tinggi. Pihak Australia bersedia bersama Tiongkok meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, serta mendorong kerja sama pragmatis kedua negara mencapai hasil yang lebih bernas.