Buku Sejarah dan Kedaulatan Laut Tiongkok Selatan Versi Bahasa Inggris Resmi Diluncurkan

2024-06-25 15:22:14  

Buku Sejarah dan Kedaulatan Laut Tiongkok Selatan (The Histroy and Sovereignty of The South China Sea Islands) karya Profesor Anthony Carty, profesor hukum internasional terkemuka Inggris, resmi diluncurkan dalam bahasa Inggris pada tanggal 20 Juni lalu. Peluncuran perdana buku tersebut akan membantu para pembaca mancanegara untuk lebih jelas mengenal sejarah dan status Laut Tiongkok Selatan (LTS). Dalam buku tersebut, Profesor Anthony Carty telah membuktikan bahwa kedaulatan atas Kepulauan di LTS dimiliki oleh Tiongkok berdasarkan catatan arsip sejarah yang tersimpan di AS, Inggris dan Prancis.

Sebagai informasi, Profesor Carty telah berkunjung ke archive (gudang arsip) Departemen Luar Negeri Prancis, archive nasional Inggris dan archive nasional AS dari tahun 2011 hingga 2018, dan telah melakukan penelusuran terhadap arsip-arsip terkait status kepemilikan Kepulauan LTS sejak akhir abad ke-19. Melalui hasil penelitiannya, telah diketahui pemahaman dan posisi negara-negara utama Barat terhadap status kedaulatan LTS, yang kemudian menjadi dasar dari buku Sejarah dan Kedaulatan Laut Tiongkok Selatan. Dalam buku tersebut, Profesor Carty telah menarik kesimpulan yang tak terbantahkan bahwa Tiongkok yang paling awal menemukan, menamai serta mengeksplorasi dan memanfaatkan kepulauan LTS beserta perairan di sekitarnya, dan oleh karena itu Tiongkok memiliki kedaulatan historis terhadap LTS. Fakta bahwa Tiongkok memiliki kedaulatan atas gugusan pulau LTS juga mendapat pengakuan dari negara-negara Barat serta berbagai pihak terkai lainnya termasuk Vietnam. Klaim Tiongkok terhadap kedaulatan LTS tidak hanya sebatas didukung oleh bukti sejarah, namun juga sesuai dengan praktik hukum internasional. Dalam catatan arsip-arsip AS, Inggris dan Prancis sama-sama ditegaskan bahwa Filipina tidak mempunyai klaim kedaulatan apa pun yang dapat dipercaya atas Kepulauan Nansha LTS.

Profesor Carty menegaskan, dia melakukan penelitian tersebut tanpa mendapat kepercayaan pihak resmi Tiongkok. Penelitian tersebut dilakukan sepenuhnya secara independen. Dalam kata pengantar buku Sejarah dan Kedaulatan Laut Tiongkok Selatan, Profesor Carthy menulis: “Tiongkok memiliki posisi yang masuk akal dalam masalah LTS yang sangat kontroversial”, dan kesimpulan tersebut dibuat tanpa merujuk pada arsip sejarah yang tersimpan di Tiongkok.