Xi Jinping Adakan Pembicaraan Dengan Presiden Kazakhstan

2024-07-03 20:17:40  

Pada pagi hari ini (03/07) waktu setempat, Presiden Xi Jinping mengadakan pembicaraan dengan Presiden Kazakhstan Tokayev di Istana Kepresidenan di Astana.

Xi Jinping menunjukkan, tahun lalu, dirinya dan Presiden Tokayev  bertemu dua kali di Xi'an dan Beijing untuk membuat pengaturan dan rencana baru bagi pengembangan hubungan Tiongkok-Kazakhstan, memimpin perkembangan pesat hubungan Tiongkok-Kazakhstan dalam "30 tahun emas". Tiongkok selalu memandang hubungan Tiongkok-Kazakhstan dari perspektif strategis dalam jangka panjang, dan menganggap Kazakhstan sebagai prioritas dalam diplomasi sekitar Tiongkok dan mitra penting di Asia Tengah. Keinginan dan tekad Tiongkok untuk memelihara dan mengembangkan hubungan Tiongkok-Kazakhstan tidak tergoyahkan, tidak akan berubah karena kejadian sementara atau perubahan situasi internasional. Tiongkok akan selalu menjadi tetangga baik dan mitra baik yang dapat diandalkan dan dipercaya oleh Kazakhstan. Tiongkok bersedia terus memperkuat kerja sama energi tradisional seperti gas alam dengan Kazakhstan, memperluas kerja sama energi baru seperti fotovoltaik dan pembangkitan listrik tenaga angin, mendukung lebih banyak perusahaan Tiongkok untuk berinvestasi di Kazakhstan, dan membantu Kazakhstan mengalihkan keunggulan sumber dayanya sebagai kemampuan perkembangan agar mencapai pembangunan yang ramah lingkungan, rendah karbon dan berkelanjutan.

Tokayev mengatakan bahwa kunjungan kenegaraan Presiden Xi Jinping ke Kazakhstan memiliki makna historis penting bagi perkembangan hubungan Kazakhstan-Tiongkok. Kazakhstan berterima kasih kepada Tiongkok atas dukungan kuatnya terhadap kedaulatan, kemerdekaan, dan keutuhan wilayah Kazakhstan, dan akan dengan tegas mematuhi prinsip satu Tiongkok, dengan tegas memerangi "tiga kekuatan jahat" dengan demikian menjaga keamanan bersama kedua negara.

Xi Jinping menilai tinggi kinerja Kazakhstan sebagai ketua bergilir Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) dan berharap KTT Astana yang diselenggarakan oleh Kazakhstan sukses penuh. Xi Jinping mengatakan, setelah KTT Astana, Tiongkok akan mengambil alih kepemimpinan bergilir SCO, Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Kazakhstan dan negara-negara anggota lainnya untuk membangun komunitas senasib sepenanggungan SCO yang lebih erat. Tiongkok mendukung Kazakhstan menjadi tuan rumah KTT Tiongkok-Asia Tengah kedua pada tahun depan dan bersedia bekerja sama dengan Kazakhstan dan pihak-pihak terkait lainnya untuk meningkatkan dan memperkuat mekanisme Tiongkok-Asia Tengah serta mendorong kerja sama Tiongkok-Asia Tengah untuk mencapai lebih banyak hasil baru. Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Kazakhstan dalam kerangka PBB dan organisasi multilateral lainnya untuk mempraktikkan multilateralisme sejati dan menjaga kepentingan bersama kedua negara serta negara berkembang yang luas.

Seusai pembicaraan, kedua kepala negara bersama-sama menandatangani "Pernyataan Bersama Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Kazakhstan" dan menyaksikan pertukaran puluhan dokumen kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan perdagangan, konektivitas, dirgantara, pendidikan , media dan bidang lainnya.