Kemenlu Tiongkok: Negara-negara Pemilik Senjata Nuklir Harus Tanggapi Kekhawatiran dan Tuntutan Negara–negara Tanpa Senjata Nuklir

2024-07-23 17:42:21  

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning memimpin jumpa pers Selasa (23/7) hari ini. Rapat persiapan kedua Konferensi Peninjauan Ke-11 Perjanjian Non-proliferasi Senjata Nuklir sedang digelar di Jenewa. Tiongkok total telah menyerahkan empat dokumen pekerjaan kepada konferensi. Dalam jumpa pers tersebut wartawan meminta Mao Ning memperkenalkan keadaan terkait.

Menanggapi pertanyaan tersebut Mao Ning menyatakan, Tiongkok aktif melaksanakan Inisiatif Keamanan Global, dan mematuhi pandangan keamanan yang bersama, komprehensif, bekerja sama dan berkelanjutan. Tiongkok total telah menyerahkan empat dokumen pekerjaan kepada konferensi kali ini mengenai inisiatif untuk saling tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu, serta kerja sama di bidang-bidang penjaminan keamanan non nuklir, pengontrolan senjata nuklir, dan kerja sama kapal selam AS, Inggris dan Australia. 

Inti saran Tiongkok dalam dokumen tersebut adalah agar negara-negara pemilik senjata nuklir dengan sungguh-sungguh menanggapi kekhawatiran dan tuntutan negara-negara tanpa senjata nuklir, serta menandatangani perjanjian atau mengeluarkan pernyataan politik untuk saling tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu. Hendaknya mendukung konferensi perundingan perlucutan senjata untuk selekasnya menyelesaikan perundingan dan mencapai sebuah dokumen hukum internasional mengenai jaminan untuk tidak menggunakan, atau mengancam penggunaan senjata nuklir terhadap negara dan kawasan bebas senjata nuklir. Semua negara harus berpegang pada prinsip untuk memelihara kestabilan strategis global dan keamanan berbagai negara tanpa mengalami kerugian, selangkah demi selangkah mendorong proses perlucutan senjata nuklir dan mengurangi kerja sama risiko nuklir. Sementara itu, berbagai negara hendaknya juga dengan tegas menentang standar ganda di bidang non proliferasi senjata nuklir, dan tidak mementingkan kepentingan pribadi daripada sistem non proliferasi nuklir internasional. Dokumen tersebut merupakan solusi Tiongkok untuk mendorong peninjauan persetujuan mencapai kemajuan, meningkatkan universalitas, otoritas dan efektivitas persetujuan, serta menanggulangi kesulitan keamanan internasional dewasa ini. Tiongkok berharap mendapat dukungan positif berbagai pihak, dan mencantumkannya sebagai dokumen hasil konferensi, memberikan kontribusi demi memperbaiki lingkungan keamanan internasional, serta membangun dunia yang damai abadi dan aman secara universal.