Joe Biden Umumkan Mundur dari Kampanye Pemilu Memicu Suara Berbeda dari Berbagai Pihak

2024-07-23 14:16:33  

Di bawah tekanan yang kuat dari internal Partai Demokrat, Presiden AS Joe Biden pada hari Minggu kemarin(21/7) mengumumkan mundur dari kampanye pemilu 2024 dan menyatakan mendukung pencalonan Wapres Harris sebagai calon presiden AS dari Partai Demokrat. Mengenai keputusan ini, terjadi suara yang berbeda dari dalam dan luar AS.

Partai Demokrat pada umumnya menyatakan pengakuan dan penghargaan terhadap Joe Biden dan keputusannya, sikap Partai Republik sangat tajam. Mantan Presiden dan calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump di media sosialnya mengatakan bahwa Biden tidak bisa terus mengikuti kampanye pemilu, jadi dia tidak bisa menjabat sebagai Presiden.

Anggota Partai Republik semua setuju pendapat Trump. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, Mike Johnson dari Partai Republik menyatakan bahwa kalau Biden tidak bisa mengikuti pemilu presiden, jadi dia juga tidak bisa menjabat sebagai presiden, harus segera mengundurkan diri sebagai presiden. Anggota Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS Tom Emmer mengatakan bahwa kalau Partai Demokrat berpendapat Biden tidak cocok mengikuti kampanye pemilu, jadi dia pasti tidak cocok menguasai kode senjata nuklir AS, Biden harus segera mengundurkan diri sebagai presiden.

Pengusaha AS Elon Musk di media sosialnya mengatakan bahwa pemerintah AS masa kini sedang meninggalkan satu boneka tua, dan mendukung satu boneka yang mungkin akan lebih menipu rakyat. Mereka takut sama Trump.

Setelah Biden mengumumkan mundur dari pemilu, Deutsche Presse Agentur menunjukkan bahwa mundurnya Biden dari pemilu mungkin akan menyaput bayangan gelap pada Pertemuan Menteri Luar Negeri Uni Eropa yang dijadwalkan diadakan pada tanggal 22, karena sebagian besar negara Eropa mengkhawatirkan Trump mungkin sekali lagi menjabat sebagai Presiden AS. Mempertimbangkan memburuknya hubungan AS dan Eropa pada masa jabatan Trump sebagai Presiden AS, negara-negara Uni Eropa pada umumnya mengkhawatirkan  kemungkinan terpilihnya Trump sebagai Presiden AS akan memberikan pengaruh terhadap krisis Ukraina, perdagangan global dan keamanan seluruh Eropa.