Badan Intern Palestina Capai Rekonsiliasi, Mengapa Hal Tersebut Kembali Terjadi di Beijing?

2024-07-24 12:29:22  

Pada tanggal 23 Juli lalu di Beijing, usaha pembebasan Palestina telah menyambut momen bersejarah yang penting. Setelah melalui dialog rekonsiliasi yang berlangsung selama tiga hari, 14 faksi Palestina bersama-sama menandatangani Deklarasi Beijing tentang Mengakhiri Perpecahan dan Peningkatan Persatuan Nasional Palestina, deklarasi tersebut dengan jelas menetapkan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina, serta mencapai kesepakatan mengenai tata kelola pascakonflik di Gaza dan pembentukan pemerintah rekonsiliasi nasional sementara.

Ini adalah sebuah rekonsiliasi yang dicapai dengan tidak mudah, sekaligus sebuah langkah penting untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah, mendatangkan harapan dan masa depan bagi rakyat Palestina yang mengalami penderitaan. Kepala Delegasi Fatah Mahmud Aloul dan Kepala Delegasi Hamas Moussa Abu Marzouk dalam pidatonya masing-masing mewakili berbagai faksi Palestina mengucapkan terima kasih kepada Tiongkok yang selama ini dengan teguh mendukung dan membantu Palestina tanpa pamrih, mengapresiasi Tiongkok yang menegakan keadilan dan kebenaran untuk Palestina dalam komunitas internasional. Stasiun TV Arab Saudi “Arabia” menyebut bahwa tindakan diplomatik Tiongkok memanifestasikan tanggung jawabnya, sangat menonjol dan mengagumkan.

Dunia luar memperhatikan bahwa dialog rekonsiliasi intern Palestina mengimbau tegas pendirian negara merdeka Palestina berdasarkan resolusi terkait PBB, kesepakatan tersebut dicapai dengan tidak mudah. Dahulu, faksi-faksi kuat Palestina tidak mengakui persetujuan perdamaian yang dicapai oleh Fatah dengan komunitas internasional terutama dengan Israel, juga bersikap curiga dan mengecam resolusi terkait PBB. Kali ini, berbagai faksi Palestina bersama-sama mengimbau untuk mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya berdasarkan resolusi terkait PBB. Hal ini menunjukkan berbagai faksi Palestina berpendirian rasional di bawah mediasi Tiongkok.



Jadi, mengapa berbagai faksi Palestina dapat mencapai reskonsiliasi di Beijing?  Ini dikarenakan Tiongkok tidak memiliki keuntungan pribadi apa pun dalam masalah Palestina, Tiongkok selalu berdiri di sisi perdamaian, dan berdiri di sisi hati nurani manusia. Dalam rapat dialog Beijing yang diikuti oleh berbagai faksi Palestina kali ini, Tiongkok mengusulkan “Tiga Langkah Utama” dan mendapat dukungan dari berbagai faksi Palestina.

Sebenarnya, dari jabatan tangan Arab Saudi dan Iran di Beijing pada tahun lalu sampai 14 faksi Palestina yang menandatangani Deklarasi Beijing hari ini, dua rekonsiliasi penting Timur Tengah ini membuktikan bahwa Tiongkok selalu dengan tulus membantu pembangunan damai Timur Tengah, selalu menjadi teman tulus yang dapat diandalkan oleh negara-negara Arab. Oleh karena itu, mediasi yang dilakukan Tiongkok baru dapat mengubah ketidakmungkinan menjadi hasil perdamaian.

Yang patut disebutkan ialah, penandatanganan Deklarasi Beijing kali ini menyampaikan informasi jelas kepada komunitas internasional bahwa rakyat Palestina berharap dapat mengakhiri konflik intern, mendirikan sebuah negara merdeka yang bersatu, berbagai faksi Palestina telah menyadari bahwa jika berbicara dengan satu suara, suara akan lebih lantang, hanya dengan maju bergandengan tangan dan bahu membahu, usaha pembebasan bangsa barulah dapat mencapai kesuksesan.