Menurut Kantor Berita Xinhua, pada tanggal 26 Juli waktu setempat, Pertemuan Menteri Luar Negeri Tiongkok-ASEAN diadakan di Vientiane, Laos. Anggota Politbiro Komite Sentral PKT, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi memimpin pertemuan tersebut bersama dengan Wakil Negara Koordinator Tiongkok-ASEAN. Para menteri luar negeri negara-negara ASEAN dan Sekretaris Jenderal ASEAN menghadiri pertemuan tersebut.
Wang Yi mengatakan, tahun ini genap 70 tahun dikeluarkannya Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai. “Semangat Bandung” dan “Cara ASEAN” yang diusung ASEAN sangat selaras dengan Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai. Bulan lalu Tiongkok mengadakan rapat peringatan di Beijing untuk memperingati 70 tahun dikemukakannya Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai, Presiden Xi Jinping menyampaikan pidato penting, dan menekankan bahwa Lima Prinsip masih penuh dinamika hingga hari ini, dan konsep pembangunan komunitas senasib sepenangungan manusia adalah warisan dan respons terbaik terhadap Lima Prinsip dalam situasi baru.
Wang Yi menunjukkan, dialog dan kerja sama Tiongkok-ASEAN telah berlangsung selama 33 tahun dan telah memasuki periode matang dan stabil, juga menjadi contoh kerja sama Asia-Pasifik yang paling bermanfaat dan dinamis. Di antaranya terdapat empat pengalaman yang patut mengundang perhatian besar. Pertama, berpegang teguh pada sikap bersahabat dan bertetangga baik; kedua, berpegang teguh pada sikap saling memperlakukan dengan ikhlas; ketiga, berpegang teguh pada pembangunan bersama; dan keempat, berpegang teguh pada keterbukaan dan inklusivitas. Tiongkok akan terus dengan tegas mendukung kemandirian strategis ASEAN, mendukung perluasan dan peningkatan mekanisme kerja sama regional yang berpusat pada ASEAN, dan membangun dengan baik “Lima Kampung” Tiongkok dan ASEAN. Tiongkok sepenuhnya mendukung Laos menjalankan tugasnya sebagai ketua bergilir ASEAN dan bersedia mendorong Tiongkok-ASEAN untuk mencapai konektivitas tingkat tinggi dan memberikan tenaga penggerak baru kepada komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-ASEAN yang lebih erat. Kedua pihak hendaknya mempercepat perundingan mengenai Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN versi 3.0, mendorong pengembangan terpadu rantai produksi dan pasokan regional, dan mempercepat pembentukan klaster industri baru yang memiliki daya saing global, menggali potensi industri baru seperti kecerdasan buatan dan kerja sama keuangan, serta memperluas skala penghitungan mata uang lokal, dengan baik menyelenggarakan Tahun Pertukaran Sosial Budaya Tiongkok-ASEAN, dan menciptakan peluang bagi lebih banyak pemuda negara-negara ASEAN untuk belajar di Tiongkok. Tiongkok bersedia terlebih dulu menandatangani protokol Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara, dalam rangka mendukung pembangunan Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara dengan tindakan nyata.
Wang Yi juga membentangkan pendirian berprinsip Tiongkok mengenai masalah Laut Tiongkok Selatan.
Pertemuan tersebut meluluskan Pernyataan Bersama Para Menteri Luar Negeri Tiongkok-ASEAN tentang Peningkatan Kerja Sama Pembersihan Ranjau Kemanusiaan, yang akan memberikan dorongan baru demi membangun "ASEAN bebas ranjau".