Tiongkok Desak Beberapa Negara di Luar Wilayah untuk Tidak Hasut Konfrontasi di LTS

2024-07-30 10:50:51  

Menanggapi pernyataan menteri luar negeri AS dan Jepang seputar situasi di Laut Timur dan Laut Tiongkok Selatan, Jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian di depan jumpa pers hari Senin kemarin (29/7) menyatakan, Tiongkok mendesak negara-negara di luar wilayah untuk dengan sungguh-sungguh menghormati upaya yang dilakukan negara-negara kawasan demi pemeliharaan perdamaian dan kestabilan regional, serta tidak menghasut konfrontasi di kawasan tersebut.

Lin Jian menunjukkan, Tiongkok selalu berpendapat bahwa kerja sama antar negara-negara dan inisiatif kawasan seharusnya bermanfaat untuk mendorong perdamaian, kestabilan dan kemakmuran regional, bukannya menyatukan lingkaran kecil yang eksklusif dan tertutup, serta merusak rasa saling percaya dan kerja sama negara-negara di kawasan. Mekanisme QUAD yang terdiri dari AS, Jepang, India dan Australia menggembar-gemborkan “pembentukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”, tapi dengan sengaja menciptakan ketegangan, menghasut konfrontasi dan menghambat perkembangan negara lain, hal itu berlawanan dengan tren Asia Pasifik yang mengupayakan perdamaian dan perkembangan, mendorong kerja sama dan mewujudkan kemakmuran, tindakan serupa pasti akan gagal.

“Tiongkok dengan teguh memelihara kedaulatan wilayah, hak dan kepentingan maritimnya sendiri, serta berupaya menyelesaikan masalah terkait isu maritim bilateral dengan pihak terkait melalui dialog dan konsultasi. Segelintir negara di luar wilayah kerap mengirim pesawat dan armada canggihnya untuk memamerkan kekuatan militernya di LTS, menciptakan ketegangan, dan membentuk lingkaran kecil dalam berbagai bentuk, dengan sengaja membuat perpecahan dan menghasut konfrontasi, hal tersebut sudah menjadi ancaman dan tantangan terbesar bagi perdamaian dan kestabilan di kawasan. Tiongkok dengan tegas menentang negara-negara terkait yang berdalih menentang intimidasi namun sebenarnya justru melakukan konfrontasi kelompok, berdalih memelihara ketertiban, namun sebenarnya mempertahankan peraturan dan regulasinya sendiri,” tutur Lin.