Kepala Staf Umum Angkatan Darat Bangladesh Waker Uz Zaman Senin kemarin (5/8) mengeluarkan pidato televisi dan mengumumkan bahwa Perdana Menetri Sheikh Hasina telah meletakkan jabatan pada hari itu, dan pihaknya akan membentuk pemerintah transisi sesegera mungkin.
Zaman mengimbau masyarakat berkepala dingin, dan bersama memelihara ketenteraman negara, dia menekankan akan menyelidiki peristiwa kekerasan yang terjadi di dalam negeri belakangan ini.
Sementara itu pihak militer Bangladesh mengumumkan akan menutup Bandara internasional Dhaka sepanjang 6 jam.
Baru-baru ini di Bangladesh sering terjadi unjuk rasa yang memprotes sistem kuota pekerjaan. Sekitar 200 orang tewas akibat kekerasan dalam unjuk rasa tersebut. Pada tanggal 4 Agustus, di seluruh negeri Bangladesh terjadi unjuk rasa yang menuntut Hasina dan pemerintahnya meletakkan jabatan.
Sementara itu menurut media India, Hasina sudah meninggalkan Bangladesh menuju India dengan helikopter. Laporan itu mengutip perkataan seorang pejabat yang tidak diungkapkan namanya, bahwa helikopter yang membawa Hasina telah tiba di sebuah bandar udara militer dekat Dehli pada pukul 17:40 waktu setempat, tujuan selanjutnya mungkin ke London.
Sebelumnya Badan perkeretaapian India mengumumkan untuk menangguhkan semua pengoperasian kereta api lintas perbatasan India ke Bangladesh pada tanggal 19 Juli hingga 6 Agustus. Setelah Hasina mundur, badan perkeretaapian India mengumumkan akan melanjutkan penghentian pengoperasian kereta setelah tanggal 6 Agustus. Selain itu, Pasukan Keamanan Perbatasan India sudah menuntut pasukannya di perbatasan India-Bangladesh meningkatkan kewaspadaan.
Sheih Hasina yang usianya 77 tahun, adalah anak sulung Sheikh Mujibur Rahman, Presiden pertama Bangladesh. Dia empat kali dilantik sebagai Perdana Menteri Bangladesh masing-masing pada tahun 1996, 2009, 2014 dan 2019. Pada Januari 2024, dia untuk kelima kalinya terpilih sebagai PM Bangladesh.