Wakil Ketua Kontingen Tiongkok untuk Olimpiade Paris Liu Guoyong, dalam jumpa pers yang diadakan hari Minggu kemarin (11/8) memperkenalkan, terhitung sampai tanggal 10 Agustus lalu, dari total 405 atlet kontingen Tiongkok, terdapat 151 atlet dalam 31 cabang olahraga yang telah menjalani 214 kasus tes doping, angka ini menurun dibandingkan 230 kasus tes doping yang dilakukan terhadap atlet Tiongkok pada Olimpiade Tokyo, hal ini memperlihatkan pengakuan organisasi anti-doping internasional terhadap atlet Tiongkok yang bersih dan pencapaian Tiongkok dalam tata kelola anti-doping.
Liu Guoyong menyatakan, pemerintah Tiongkok secara menyeluruh meningkatkan kesadaran untuk meraih medali emas yang bermoral dan bersih, serta “nol toleransi” terhadap masalah doping. Beberapa tahun ini, Tiongkok mempertahankan tata kelola yang sistematis, terus meningkatkan upaya anti-doping, menyempurnakan mekanisme, sistem dan langkah pencegahan secara komprehensif, untuk membangun “ekosistem anti-doping yang bersih” bagi tim Tiongkok. Pada tahun 2023, Pusat Anti-doping Tiongkok telah melakukan lebih dari 33 ribu kasus tes doping, angka ini melebihi 10% daripada angka total dunia. Sementara itu, jumlah pelanggaran doping dari 92 kasus pada tahun 2017, menurun sampai 30 kasus pada tahun 2023, tingkat pelanggaran menurun dari 0,53% hingga 0,09%. Usaha anti-doping Tiongkok mengalami tahap dari pemeriksaan, pengendalian hingga pembenahan, secara bertahap telah membentuk sistem tata kelola anti-doping yang berkarakteristik Tiongkok. Ketua Badan Anti Doping Dunia (WADA) Witold Banka menyatakan, sistem tata kelola anti-doping Tiongkok berada di garis depan dunia, dan pekerjaan anti-doping Tiongkok telah menjadi teladan dunia.