Jubir Kemenlu Tiongkok Tanggapi Isu Kunjungan Wang Yi ke Thailand untuk Menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri Kerja Sama Lancang-Mekong ke-9 dan Pertemuan Informal Menteri Luar Negeri Tiongkok-Laos-Myanmar-Thailand

2024-08-14 11:46:45  

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada konferensi pers hari Selasa kemarin (13/8) menyatakan bahwa kerja sama Lancang-Mekong merupakan mekanisme kerja sama regional baru yang berdasarkan konsultasi bersama, berkembang bersama dan berbagi bersama antara Tiongkok dan Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, kerja sama ini telah mencapai hasil yang bernas. Kerja sama ini secara efektif mendorong pembangunan ekonomi dan sosial enam negara di daerah aliran sungai tersebut dan telah membawa manfaat yang nyata bagi rakyat berbagai negara.

Dalam beberapa tahun terakhir, di bawah bimbingan strategis Presiden Xi Jinping dan para pemimpin negara-negara sepanjang Sungai Mekong, Tiongkok-Kamboja, Tiongkok-Laos, Tiongkok-Myanmar, Tiongkok-Thailand, serta Tiongkok-Vietnam berturut-turut mengumumkan pembentukan komunitas senasib sepenanggungan, dan kawasan Lancang-Mekong telah sepenuhnya mencakup pembangunan komunitas senasib sepenanggungan bilateral dan multilateral. Tiongkok berharap, melalui Pertemuan Menteri Luar Negeri Kerja Sama Lancang-Mekong ini, Tiongkok dapat bekerja sama dengan negara-negara sepanjang Sungai Mekong untuk bersama-sama meninjau kemajuan kerja sama, merangkum pengalaman kerja sama, dan merencanakan kerja sama Lancang-Mekong tahap selanjutnya, membangun kawasan Lancang-Mekong menjadi zona percontohan “Sabuk dan Jalan” yang berkualitas tinggi, zona percontohan Inisiatif Pembangunan Global, zona uji coba Inisiatif Keamanan Global, dan zona utama Inisiatif Peradaban Global, guna membantu pembangunan komunitas senasib sepenanggungan negara-negara kawasan Lancang-Mekong yang lebih erat

Dalam pertemuan tersebut, atas undangan Thailand, Menteri Luar Negeri Wang Yi akan menghadiri pertemuan informal menteri luar negeri Tiongkok, Laos, Myanmar dan Thailand, serta bertukar pendapat dengan negara-negara tersebut mengenai situasi regional dan pemberantasan bersama kejahatan lintas batas.