Menurut laporan, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner Jr, pada hari Sabtu lalu (10/8) menyatakan, dua pesawat tempur AU Tiongkok telah melakukan tindakan yang berbahaya saat terbang melintasi Pulau Huangyan. Hari Minggu lalu (11/8), Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. mengecam tindakan pihak Tiongkok itu sebagai tindakan yang “ ilegal dan sembrono”.
Seputar hal tersebut, Jubir Kemlu Tiongkok Lin Jian dalam jumpa pers hari Selasa kemarin (13/8) menyatakan, Pulau Huangyan adalah wilayah Tiongkok, dan Tiongkok memiliki hak kedaulatan yang tak terbantahkan atas Pulau Huangyan serta wilayah perairan dan udara di sekitarnya. Pesawat militer Filipina dua kali menyusup ke wilayah udara dekat Pulau Huangyan pada tanggal 7 dan 8 Agustus lalu. Hal ini telah dengan serius melanggar kedaulatan Tiongok, melanggar hukum internasional dan patokan dasar hubungan internasional. Tentara Tiongkok mengambil tindakan yang relevan sesuai dengan hukum. Operasi tersebut profesional dan terstandardisasi, sesuai dengan hukum internal Tiongok dan hukum internasional. Yang perlu ditunjukkan adalah, pihak Filipina telah menyusup ke wilayah udara Pulau Huangyan selama pihaknya mengadakan pelayaran bersama dengan AS, Australia dan Kanada di Laut Tiongkok Selatan. Tindakan ini merupakan provokasi sengaja dengan motif yang tersembunyi.
Pihak Tiongkok menasihati Filipina untuk segera menghentikan tindakan provokatifnya di Pulau Huangyan dan tidak bertindak sembarangan. Tiongkok akan terus mengambil tindakan tegas yang sesuai dengan hukum, dan dengan tegas menjaga kedaulatan negara dan kepentingan maritim.