Skandal kekerasan seksual tentara AS terungkap kembali, namun, angka yang diprediksi Departemen Pertahanan AS jauh tidak sampai separuh dari jumlah skandal yang terungkap. Menurut hasil angket pol terhadap netizen global yang diumumkan CGTN China Media Group CMG, 88,95 persen respondon menyatakan khawatir terhadap gejala pelanggaran HAM sistematik yang diwakili oleh kekerasan seksual dalam tentara AS.
Menurut hasil sebuah penelitian yang diumumkan Universitas Brown AS baru-baru ini, jumlah kasus kekerasan seksual yang terjadi di dalam tentara AS pada tahun 2023 tercatat 73.695 buah, merupakan dua kali lipat lebih dibandingkan jumlah 29 ribu lebih yang diprediksi Departemen Pertahanan AS.
Selain di dalam tentara AS, kasus kekerasan seksual terus terjadi di pangkalan militer AS di luar negeri, seperti di Jepang dan Korsel, dan mereka berulang kali terhindar dari hukuman sehingga menimbulkan ketidakpuasan warga setempat. Sejumlah 93,74 persen responden menganggap bahwa hal itu sepenuhnya menunjukkan hegemoni AS, dan 93,35 persen respondon menuntut permintaan maaf tentara AS kepada korban, serta menindak pelaku kejahatan. Sejumlah 92,31 persen responden menyatakan bahwa skandal kekerasan seksual tentara AS yang terus terungkap sedang mempercepat terkikisnya reputasi AS di dunia.