Belakangan ini, Tim Ekspedisi Ilmiah Pelayaran Internasional Pasifik Barat 2024 memulai survei kelautan yang berlangsung selama 45 hari. Yang menarik dalam survei kali ini ialah kapal selam berawak Jiaolong yang akan untuk pertama kalinya membawa 8 ilmuwan asing dari berbagai negara menyelam ke laut dalam. Dalam jumpa pers rutin pada hari Kamis kemarin (22/08) di Beijing, seorang wartawan menanyakan komentar jubir Tiongkok mengenai hasil dan prospek kerja sama iptek internasional yang dilakukan Tiongkok.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menyatakan, beberapa tahun ini, Tiongkok memulai survei ilmiah di laut dalam dan melakukan survei bersama dengan banyak negara, serta telah memberikan kontribusi positif bagi perlindungan keanekaragaman hayati laut dan pendorongan pembangunan berkelanjutan.
Mao Ning menyatakan, Tiongkok selalu berupaya untuk mengadakan kerja sama internasional di bidang iptek. Kapal selam Jiaolong menerima para ilmuwan asing untuk berpartisipasi dalam survei, Wahana Change-6 membawa muatan payload internasional mengeksplorasi bulan, stasiun luar angkasa Tiangong mengumumkan akan menyambut astronot asing, semua ini adalah praktik Tiongkok untuk berupaya berkembang bersama dan berbagi hasil penelitian dengan berbagai negara di bidang iptek. Tiongkok telah menjalin hubungan kerja sama iptek dengan 160 lebih negara dan daerah, serta menandatangani 118 persetujuan kerja sama iptek antar pemerintah. Selain itu, Tiongkok juga mengajukan Inisiatif Kerja Sama Iptek Internasional, memprakarsai konsep yang terbuka, adil, dan non-diskriminasi, berupaya bersama berbagai negara mengeksplorasi pola kerja sama inovasi iptek global yang saling menguntungkan dan menang bersama.
Mao Ning menekankan, Tiongkok bersedia terus memperdalam kerja sama dengan berbagai pihak, melalui inovasi iptek, mendorong perkembangan bersama berbagai negara, demi menyejahterakan umat manusia.