Ukraina untuk Pertama Kalinya Mengaku Gunakan Senjata dari Barat untuk Serang Rusia

2024-08-23 15:35:47  

Pada hari Rabu kemarin (21/8), Ukraina untuk pertama kalinya mengaku telah menggunakan senjata dari Barat untuk menyerang Rusia. Sejak konflik Rusia-Ukraina meletus, AS terus memberikan beragam senjata kepada Ukraina dan memperparah situasi.

Menurut laporan Reuters, pada hari yang sama, Ukraina mengatakan bahwa militer Ukraina telah menggunakan sistem “HIMARS” buatan AS dan menghancurkan beberapa jembatan ponton di Oblast Kursk, Rusia. Ini adalah pertama kalinya Ukraina mengaku telah menggunakan senjata dari Barat untuk menyerang Rusia. AS belum menanggapi hal tersebut. Namun, Departemen Pertahanan AS pada tanggal 20 Agustus lalu mengklaim bahwa kebijakan AS tidak berubah.

Jubir Departemen Pertahanan AS Pat Rider mengatakan, “Dalam hal menggunakan kemampuan serangan jarak jauh untuk menyerang sasaran yang jauh di Rusia, kebijakan militer AS tidak berubah. Seperti yang kami katakan sebelumnya, melakukan serangan balasan di wilayah perbatasan adalah tindakan yang diperbolehkan, ini saja yang saya sampaikan.”

Menurut statistik yang diumumkan oleh Departemen Pertahanan AS pada tanggal 9 Agustus lalu, sejak konflik Rusia-Ukraina meletus pada bulan Februari 2022, AS telah memberikan dukungan militer lebih dari 55,4 miliar dolar AS kepada Ukraina.

Presiden Rusia Putin pernah mengatakan bahwa tindakan Barat untuk memberikan senjata kepada Ukraina tersebut secara langsung berpartisipasi dalam konflik Rusia-Ukraina, Rusia berhak memberikan balasan yang setara. Jika Barat mengizinkan Ukraina menggunakan rudal canggih jarak jauhnya untuk menyerang Rusia, maka Rusia akan meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya. Rusia juga boleh memberikan senjata jarak jauhnya kepada wilayah lain di dunia, dan wilayah ini boleh menggunakan senjata dari Rusia untuk melakukan serangan terhadap negara-negara yang menyediakan senjata kepada Ukraina.