Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi memimpin pertemuan Komisi Bersama Kerja Sama Bilateral (Joint Commission for Bilateral Cooperation atau JCBC) Tiongkok-RI ke-5 di Beijing pada hari Jumat kemarin.
Pada kesempatan itu Wang Yi mengatakan, Tiongkok selalu memperlakukan dan mengembangkan hubungan bersahabat dengan Indonesia dengan bertolak dari perspektif strategis dan jangka panjang, bersedia bergandengan tangan dengan Indonesia melaksanakan kesepahaman penting yang dicapai kedua kepala negara, serta terus mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia ke jenjang yang baru. Sidang Pleno ke-3 Komite Sentral PKT ke-20 telah melakukan pengaturan terkait peningkatan reformasi lebih lanjut dan pembangunan modernisasi ala Tiongkok, hal ini akan membawa peluang baru bagi kerja sama bilateral dan pembangunan kawasan ini. Kedua belah pihak hendaknya berpegang teguh pada “empat konsistensi”, yakni pertama, memperkuat kontak tingkat tinggi secara kontinu, meningkatkan komunikasi strategis, dan melakukan persiapan seputar peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Tiongkok-Indonesia. Kedua, memperkokoh rasa saling percaya strategis, dengan teguh mendukung kepentingan inti sari satu sama lain, serta sepenuhnya memanfaatkan Dialog Kerja Sama “2+2”, berusaha mendorong pembentukan komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok-Indonesia. Ketiga, terus memperluas kerja sama saling menguntungkan, mengintensifkan sinergi strategi pembangunan masing-masing pihak, mendongkrak kerja sama pragmatis melalui pembangunan bersama Sabuk dan Jalan (BRI). Keempat, terus mempererat hubungan persahabatan dan meningkatkan taraf kemudahan pertukaran antarmasyarakat, terutama mendorong kaum muda, wadah pemikir dan awak media kedua negara untuk melakukan pertukaran. Tahun depan menandai peringatan 70 tahun Konferensi Bandung. Tiongkok bersedia bersama Indonesia menyemarakkan semangat Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai serta Dasa Sila Bandung, guna bersama-sama menyalakan bahana kontemporer “Global South” yang bersatu padu dan mandiri.
Pada kesempatan itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan, Tiongkok adalah salah satu mitra strategis yang paling penting bagi Indonesia. Indonesia mengapresiasi tinggi rasa saling percaya yang kokoh dan persahabatan mendalam yang terjalin dengan Tiongkok. Pihaknya akan memanfaatkan peluang peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara untuk mempererat kolaborasi bilateral, mengimplementasi multilateralisme, serta meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan.