Pada hari Minggu kemarin (25/8), melalui kantor juru bicaranya, Sekjen PBB Guterres menyampaikan keprihatinan mendalamnya pada eskalasi pertempuran di area “garis biru” perbatasan sementara Lebanon-Israel. Dia menyatakan, tindakan tersebut mengakibatkan rakyat Lebanon dan Israel menghadapi risiko, serta mengancam keamanan dan kestabilan regional.
Guterres dalam pernyataan tersebut mengimbau berbagai pihak untuk segera menghentikan tindakan permusuhan, dan melaksanakan resolusi DK PBB nomor 1701 (2006) secara menyeluruh.
Kemarin dini hari, situasi Lebanon-Israel tiba-tiba memanas. Pihak militer Israel mengumumkan, setelah mendeteksi bahwa Hizbullah bersiap mengadakan serangan “berskala besar”, Israel melancarkan serangan terlebih dahulu terhadap sasaran Hizbullah. Hizbullah Lebanon dalam pernyataan yang dikeluarkannya membantah isu tersebut, dan mengumumkan pihaknya telah meluncurkan drone dan roket dalam jumlah terhadap Israel sebagai balasan serangan udara Israel terhadap pinggiran selatan Kota Beirut, ibu kota Lebanon yang mengakibatkan seorang pemimpin militernya tewas. Sementara itu, mereka juga mengumumkan kesuksesan serangan tahap pertama.