Kemenlu Tiongkok: Terus Tingkatkan Pembangunan Bersama Sabuk dan Jalan Berlevel Tinggi dengan Afrika

2024-08-28 14:54:03  


Jubir Kemenlu Tiongkok Lin Jian, pada hari Selasa kemarin (27/8) menyatakan, Pertemuan Puncak Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika 2024 akan digelar, Tiongkok bersedia bersama Afrika terus mengoptimalkan pembangunan bersama Sabuk dan Jalan yang berlevel tinggi, untuk mendorong interkonektivitas Tiongkok-Afrika memasuki jalur cepat.

Baru-baru ini, ada pakar Afrika menyatakan, pembangunan Sabuk dan Jalan berlevel tinggi berperan penting dalam mendorong interkonektivitas antar negara Afrika. Afrika masih memiliki kekurangan di bidang pembangunan infrastruktur, sedangkan pembangunan bersama Sabuk dan Jalan antara Afrika dan Tiongkok akan dengan kuat mendorong pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi dan integrasi regional di Afrika.

Menanggapi hal tersebut, Lin Jian mengatakan, pembangunan infrastruktur adalah fondasi penting bagi pembangunan Afrika, terwujudnya interkonektivitas adalah harapan bersama negara-negara Afrika. Selama beberapa tahun belakangan ini, dalam kerangka Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika dan Sabuk dan Jalan, Tiongkok selalu menjunjung prinsip ketulusan serta pandangan benar tentang keadilan, dengan teguh mendukung negara-negara Afrika meningkatkan level infrastruktur dan interkonektivitas untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

“Jika ingin kaya harus membangun jalan lebih dahulu”, tutur Lin Jian. Selama ini, Tiongkok dan Afrika bersama-sama membangun dan memperbaiki jalan raya sepanjang 100 ribu km,  jalur kereta api sepanjang 10 ribu km, jembatan sebanyak sekitar 1.000 buah, dan pelabuhan sebanyak 100 buah. Jalur Kereta Api Mombasa-Nairobi, Jalur Kereta Api Addis Ababa-Djibouti dan Jalur Kereta Api Benguela berturut-turut dirampungkan, secara signifikan meningkatkan efisiensi transportasi antar kawasan pantai laut dengan pedalaman. Pelabuhan Laut Dalam Kribi di Kamerun yang menjadi tempat pelayaran kapal berbobot 10.000 ton mendatangkan peluang pembangunan kepada negara-negara yang terkurung daratan. Proyek rekonstruksi dan perluasan Bandara Internasional Bole Ethiopia membantu pembangunan pusat penerbangan terbesar di Afrika Timur. Pembangkit Listrik Tenaga Air Kafue Gorge Lower di Zambia, Maroko Noor CSP (PLTS) dan pembangkit listrik fotovoltaik di Kenya telah menyelesaikan masalah kekurangan listrik setempat secara nyata. Perusahaan Tiongkok telah membantu Afrika membangun lebih dari separuh situs nirkabel dan jaringan broadband seluler berkecepatan tinggi, untuk melayani lebih dari 900 juta penduduk Afrika.

“Sejauh ini, sebanyak 52 negara Afrika dan Komisi Uni Afrika telah menandatangani dokumen pembangunan bersama Sabuk dan Jalan, untuk mengatasi kesulitan pembangunannya sendiri,” tutur Lin Jian.

Dia menyatakan pula, partisipasi aktif negara-negara Afrika dalam Sabuk dan Jalan adalah sebuah pemandangan yang indah.

Lin Jian menambahkan, Tiongkok bersedia bersama dengan Afrika terus maju di jalan yang bekerja sama, menang bersama dan berkembang bersama, membuat Inisiatif Sabuk dan Jalan bersinergi dengan Agenda Tahun 2063 Uni Afrika dan strategi pembangunan negara-negara Afrika, terus mendorong pembangunan bersama Sabuk dan Jalan yang berlevel tinggi dengan Afrika, mendorong interkonektivitas dan kerja sama Tiongkok-Afrika memasuki jalur cepat.