Apa yang Telah Diberikan Energi Hijau Tiongkok kepada Dunia?

2024-08-30 17:23:50  


Baru-baru ini, sebuah kapal kontainer yang mengangkut mobil energi baru (NEV) buatan Tiongkok berangkat dari Jerman kembali ke Tiongkok. Sebelumnya, kapal ini telah mengangkut ribuan unit NEV buatan Tiongkok ke Spanyol, Inggris, Belanda dan Jerman untuk memenuhi kebutuhan pasar setempat yang semakin meluas.

Hal tersebut merupakan sorotan dari kapasitas produksi kualitas tinggi Tiongkok untuk menyejahterakan dunia. Berdasarkan buku putih “Transisi Energi Tiongkok” yang dipublikasikan oleh pihak resmi Tiongkok, sejumlah besar data dan kasus nyata justru memaparkan prestasi transisi energi Tiongkok dalam waktu belasan tahun lalu, serta kontribusi pentingnya terhadap pembangunan hijau global dan pembangunan bersama dunia yang bersih dan indah.

Sebagai negara produksi dan konsumsi energi terbesar di dunia, Tiongkok aktif menjalankan konsep pembangunan hijau, dan mendorong perkembangan energi bersih ke lajur cepat. Dalam waktu satu dekade ini, terdapat lebih dari separuh volume penambahan konsumsi tenaga listrik di seluruh Tiongkok adalah pembangkit listrik energi bersih, kapasitas terpasang tahunan di bidang energi baru terbarukan (EBT) rata-rata menduduki 40% ke atas di dunia, dan konsumsi energi per unit PDB secara akumulatif menurun lebih dari 26%. Badan Energi Internasional (IEA) dalam laporan “Energi Baru Terbarukan tahun 2023” menunjukkan, Tiongkok merupakan pemimpin di bidang energi baru terbarukan di dunia, sekaligus daya penggerak utama di dunia untuk mendorong pertumbuhan berskala besar energi baru terbarukan.

Dewasa ini, Tiongkok sudah menjadi pasar dan negara manufaktur fasilitas energi baru terbarukan terbesar di dunia, dan produk-produk energi baru buatan Tiongkok yang berkualitas tinggi, berefisiensi tinggi dan terjangkau telah menyediakan pilihan alternatif kepada konsumen di seluruh dunia, serta meredakan tekanan inflasi global. Berdasarkan data statistik, mulai tahun 2014 sampai tahun 2023, porsi konsumsi energi non fosil di dunia sudah naik dari 13,6% menjadi 18,5%, di antaranya tingkat kontribusi Tiongkok mencapai sebesar 45,2%.

Sementara itu, Tiongkok terus mendorong keterbukaan berlevel tinggi, dan telah menciptakan peluang baru bagi pendalaman kerja sama internasional energi bersih. Baru-baru ini, sejumlah perusahaan seperti General Electric dan Siemens turut secara mantap memperluas skala investasi energi di Tiongkok, proyek tenaga angin lepas pantai dari Electricite De France, proyek manufaktur NEV Tesla Shanghai dan proyek baterai energi baru LG di Nanjing turut mulai beroperasi di Tiongkok.

Sebagai negara berkembang terbesar di dunia, Tiongkok tidak hanya berkomitmen untuk mewujudkan pencapaian puncak karbon dalam waktu terpendek di dunia, tapi juga secara konsisten membantu pengurangan emisi di seluruh dunia dan pendorongan pembangunan berkelanjutan energi global. Data menunjukkan, produk fotovoltaik dan tenaga angin yang diekspor Tiongkok pada tahun 2023 telah dengan sukses membantu negara-negara lain mengurangi emisi karbon dioksida sebanyak 810 juta ton. Analis berpendapat bahwa Tiongkok sudah menjadi “batu pemberat” dalam penanganan perubahan iklim global.

Fakta pembangunan Tiongkok sudah membuktikan bahwa dunia tidak membutuhkan penghalang hijau, melainkan bergandengan tangan untuk mendorong transisi hijau. Dapat diprediksi bahwa dalam proses pembangunan berkualitas tinggi Tiongkok, proporsi konsumsi energi hijau akan semakin bertambah, dan bakal memberikan lebih banyak “daya penggerak Tiongkok” kepada pembangunan hijau dan mitigasi perubahan iklim global.