Baru-baru ini banyak tokoh Afrika menyatakan, dalam situasi dewasa ini, Afrika dan Tiongkok sama-sama menghadapi tantangan yang rumit, maka hendaknya bersama mempertahankan multilateralisme, menjaga perdamaian dan pembangunan dunia, serta menyumbangkan kecerdasan dan kekuatan untuk menyempurnakan tata kelola global. Sementara itu, ada juga pandangan Barat yang berpendapat, Tiongkok sedang menggunakan kekhawatiran dan kekecewaan “Global Selatan” terhadap sistem internasional dewasa ini, serta menantang “tatanan dunia liberal”.
Menanggapi hal tersebut, dalam jumpa pers rutin Jumat hari ini (30/8), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian menunjukkan, Tiongkok dan Afrika dengan tegas melaksanakan multilateralisme sejati, menjaga sistem internasional dengan PBB sebagai intinya, ketertiban internasional dengan hukum internasional sebagai dasarnya, patokan hubungan internasional dengan Piagam PBB sebagai dasarnya, serta menentang sisa-sisa kolonialisme dan tindakan hegemonis. Dengan tegas mendukung kepentingan inti satu sama lain, dan mempertahankan pendirian adil negara-negara berkembang. Dengan tegas mendorong pembentukan ekonomi dunia yang terbuka, meruntuhkan tembok bukan membangunnya, terbuka bukan terisolasi, serta membuat negara-negara berkembang menikmati hasil globalisasi ekonomi. Menjunjung pendirian bahwa di dunia ini negara kaya tidak selalu kaya, negara miskin tidak selalu miskin, menentang segala bentuk intervensi dan pemerasan, dan menuntut negara maju menunaikan komitmennya. Dengan tegas mendorong penyelesaian politik masalah internasional maupun regional, memprakarsai penyelesaian perselisihan dengan dialog, serta menyelesaikan perselisihan dengan bekerja sama. Dengan tegas mendukung pertukaran antar peradaban, dan mendorong saling pembelajaran antar peradaban. Dengan tegas mendukung peningkatan representasi dan hak berbicara negara-negara berkembang khususnya negara Afrika dalam sistem tata kelola internasional. Tiongkok secara inisiatif mendukung Uni Afrika menjadi anggota G20, serta menyambut lebih banyak negara Afrika berpartisipasi dalam BRICS.
Lin Jian menekankan, dengan KTT Forum Kerja Sama Tiongkok-Afrika yang akan digelar pada pekan depan sebagai peluang, kedua pihak akan mengumpulkan “kekuatan Global Selatan” negara-negara berkembang yang bersolidaritas dan bekerja sama, bersama membela kesetaraan dan keadilan internasional, bersama mendorong perdamaian dan pembangunan dunia.