Menurut Kantor Berita Xinhua, Kementerian Pertahanan Jepang mengumumkan pada Jumat kemarin (30/08), permohonan anggaran pertahanan untuk tahun fiskal 2025 yang diserahkan kepada Kementerian Keuangan mencapai 8,5 triliun Yen, melebihi 8 triliun Yen untuk pertama kalinya dan mencapai rekor tertinggi dalam sejarah.
"Tokyo Shimbun" menganalisis bahwa "kemampuan Jepang untuk menyerang pangkalan musuh" menyimpang dari prinsip "pertahanan eksklusif" dalam konstitusi pasifis, yang dapat dengan mudah memicu perlombaan senjata regional dan mempengaruhi stabilitas regional.