Di Balai Agung Rakyat Beijing Kamis siang ini (5/9), Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang menghadiri KTT Beijing FOCAC.
Xi Jinping menunjukkan bahwa Tiongkok sangat mementingkan perkembangan hubungan Tiongkok-Afrika. Lawatan pertamanya seusai Kongres Nasional Ke-18 PKT adalah ke Afrika. Di Tanzania, ia menganjurkan gagasan kebijakan yang tulus dan ikhlas terhadap Afrika, dan berpartisipasi dalam setiap KTT FOCAC sejak tahun 2013. Tiongkok tidak memiliki kepentingan pribadi apa pun dalam bekerja sama dengan Afrika. Ia menganjurkan pembentukan Komunitas Senasib Sepenanggungan Umat Manusia dengan harapan rakyat seluruh dunia termasuk Afrika dapat hidup bahagia, hal ini juga sesuai dengan harapan dan keinginan bersama rakyat berbagai negara dalam perubahan situasi yang terjadi dalam seratus tahun ini.
Xi Jinping menyatakan, “Saya menganjurkan pembangunan bersama Sabuk dan Jalan yang bermutu tinggi, serta Inisiatif Pembangunan Global (GDI), Inisiatif Keamanan Global (GSI) dan Inisiatif Peradaban Global (GCI), dengan harapan berbagai negara dapat bergandengan tangan membentuk Komunitas Senasib Sepenanggungan Umat Manusia, mendorong bahtera yang ditumpangi seluruh umat manusia ini berlayar menuju ke masa depan cerah yang damai, aman, makmur dan maju. Modernisasi ala Tiongkok akan menyediakan lebih banyak peluang baru kepada seluruh negara di dunia, serta memberikan daya penggerak baru untuk menjaga perdamaian dunia dan mendorong pembangunan bersama.
Xi Jinping menekankan bahwa melaksanakan multilateralisme sejati dan mendukung peran inti PBB dalam menangani isu-isu internasional selalu menjadi prinsip diplomasi Tiongkok dan tidak akan berubah. Pihak Tiongkok akan terus aktif berpartisipasi dalam pekerjaan PBB di berbagai bidang, mendukung penyelenggaraan KTT Masa Depan PBB, mendorong reformasi struktur keuangan internasional, meningkatkan tata kelola kecerdasan buatan, serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi usaha perdamaian dan pembangunan dunia.
Guterres menyatakan, kerja sama Tiongkok dan Afrika bermanfaat untuk mengurangi ketidakadilan historis yang dialami oleh Afrika, dan membantu mewujudkan perdamaian dan pembangunan di Afrika. Pembangunan damai Tiongkok merupakan usaha mulia dalam sejarah manusia, serta bermanfaat untuk perdamaian dan kemajuan umat manusia. PBB bersedia meningkatkan kerja sama dengan Tiongkok, mencegah tindakan-tindakan yang sengaja membuat perpecahan dan merugikan kemajuan bersama, bersama melaksanakan multilateralisme, mendorong tata tertib global berkembang ke arah yang semakin adil dan rasional, serta membentuk Komunitas Senasib Sepenanggungan Umat Manusia.