Dewan Keamanan (DK) PBB hari Kamis kemarin (19/9) mengadakan sidang terbuka mengenai implementasi Resolusi DK PBB nomor 2334 terkait situasi Palestina-Israel, dan menuntut Israel menghentikan aktivitas pemukiman ilegalnya. Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB Geng Shuang, dalam pernyatannya mengatakan, pendudukan tidak akan membuat Israel menjadi lebih aman, namun hanya akan menumbuhkan lebih banyak kebencian dan konfrontasi, serta menjerumuskan Palestina dan Israel ke dalam lingkaran setan konflik kekerasan yang tak kunjung habis. Hanya dengan mengakhiri pendudukan dan membiarkan Palestina mendirikan negara yang merdeka, Palestina dan Israel baru dapat benar-benar hidup berdampingan secara damai, serta mewujudkan perdamaian dan stabilitas jangka panjang di Timur Tengah.
Geng Shuang menyatakan, pada saat kritis ketika konflik di Gaza terus berlarut dan situasi di Timur Tengah menjadi rumit dan sulit untuk diselesaikan, resolusi yang diluluskan Sidang Darurat Majelis Umum PBB dengan suara mayoritas mutlak memiliki makna yang penting dan bersejarah. Mendirikan negara yang merdeka adalah hak nasional rakyat Palestina yang tidak dapat dirampas, namun pendudukan ilegal Israel sudah lama menghalangi rakyat Palestina untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga Israel memiliki hak veto eksklusif atas pendirian negara Palestina.
Geng Shuang menekankan, aksi militer bukanlah cara keluar untuk menyelesaikan masalah, sedangkan kekerasan hanya akan memperparah kebencian. Selama beberapa dekade terakhir ini, warga sipil Palestina dan Israel dalam jumlah besar kehilangan nyawa mereka akibat konflik dan konfrontasi, dan kini pertumpahan darah dan kematian masih terus berlanjut. Penyelesaian masalah Palestina memerlukan kemauan politik dan upaya diplomatik, bukan senjata api, amunisi, atau konflik kekerasan yang terus-menerus.
Geng Shuang mengatakan, resolusi Majelis Umum PBB mencerminkan kesepahaman luas masyarakat internasional untuk mendorong penyelesaian masalah Palestina, serta tekad kuat masyarakat internasional untuk menjunjung keadilan dan merealisasi perdamaian di Timur Tengah. DK harus dengan serius mendengarkan seruan komunitas internasional, dan menanggapi kekhawatiran komunitas internasional secara efektif. Namun yang menyesalkan, karena sikap negatif segelitir negara, DK tetap sulit mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan masalah Palestina, terutama tidak dapat menghentikan konflik di Gaza yang sudah berlangsung hampir setahun.
Geng Shuang mengatakan, perang yang terjadi di Gaza saat ini terus berlanjut, dan dampak limpahannya semakin cepat. Situasi antara Lebanon dan Israel berada di ambang kehancuran, perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah pun berada dalam bahaya. Tiongkok mendesak Israel untuk melepaskan obsesinya menggunakan senjata, meninggalkan ilusi kemenangan militernya, segera menghentikan operasi militernya di Gaza, menghentikan pelanggarannya terhadap kedaulatan dan keamanan Lebanon, serta menghentikan tindakan petualangan yang mungkin akan menjerumuskan wilayah tersebut ke dalam malapetaka lainnya. Tiongkok mendukung DK menggunakan segala pilihan yang ada untuk mendorong penerapan resolusi PBB terkait, serta mengambil tindakan lebih lanjut secara tepat waktu, agar dapat segera memadamkan perang, meredakan malapetaka kemanusiaan, dan mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.