Dewan Keamanan PBB hari Rabu kemarin (25/9) waktu setempat mengadakan pertemuan darurat mengenai keadaan Lebanon dan Israel.
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menyatakan bahwa Lebanon berhak menjaga kedaulatan nasionalnya sendiri, mengimbau DK dan masyarakat internasional untuk menentang kekerasan dan peperangan, serta melaksanakan resolusi internasional terkait.
Mikati mengatakan, para agresor menyatakan mereka hanya menargetkan kombatan dan senjata, tapi di rumah sakit Lebanon, di mana-mana terdapat rakyat sipil yang terluka, dan di antaranya terdapat sejumlah besar wanita dan anak-anak.
Wakil Tetap Israel untuk PBB Danny Danon mengumumkan bahwa Israel telah melakukan serangan presisi terhadap Lebanon. Hezbollah Lebanon telah melanggar resolusi terkait PBB, dan Israel harus membela diri.
Wakil Tetap AS untuk PBB menyatakan dukungannya terhadap Israel.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Tetap Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani menyatakan bahwa senjata dan dukungan politik yang disediakan AS membuat kejahatan Israel tidak dapat dihukum. Israel bertanggung jawab terhadap insiden peledakan pager Lebanon, mereka adalah negara terorisme, Israel berupaya menarik semua kawasan ke dalam perang.
Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB Fu Cong menyatakan bahwa pihaknya sangat memperhatikan keadaan Lebanon dan Israel saat ini, Tiongkok dengan tegas mendukung Lebanon menjaga kedaulatan, keamanan dan martabat negaranya, serta mengecam keras tindakan yang melanggar prinsip dasar hubungan internasional.
Sekjen PBB Guterres terkejut dengan terjadinya kembali eskalasi keadaan Lebanon dan Israel, dia mengimbau berbagai pihak untuk segera melakukan gencatan senjata. Guterres mengatakan tidak akan membiarkan Lebanon menjadi Jalur Gaza yang lain.