Pada tanggal 27 September lalu, menjelang HUT ke-75 RRT, Presiden Tiongkok Xi Jinping menganugerahkan sertifikat penghargaan kepada kelompok dan individu teladan yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap usaha persatuan dan kemajuan bangsa, serta menyampaikan pidatonya. Beliau menginterpretasikan solusi masalah etnis yang berciri khas Tiongkok, mengungkap asal usul terbentuknya dan perkembangan kesadaran komunitas senasib sepenanggungan bangsa Tionghoa, serta memberikan pengaturan konkret bagi pembangunan modernisasi ala Tiongkok dan terwujudnya kesejahteraan berbagai etnis.
Xi Jinping menunjukkan, sejak berdiri pada 100 tahun lalu, Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menempuh jalan penyelesaian masalah etnis berkateristik Tiongkok. Beliau menjelaskan, jalan ini bertolak dari kepentingan dasar dan kepentingan menyeluruh bangsa Tionghoa, menyatukan berbagai etnis secara maksimal, mewujudkan solidaritas dan perjuangan bersama, serta perkembangan bersama antar berbagai etnis, mempertahankan kesetaraan antar berbagai etnis, menentang penindasan etnis dan diskriminasi etnis, agar rakyat berbagai etnis dapat betul-betul memperoleh hak politik yang setara, bersama menjadi tuan rumah, secara tepat memahami hubungan antara menjaga persatuan negara dengan pelaksanaan otonomi di kawasan etnis, mengintegerasikan penyatuan dengan otonomi, mengintegrasikan unsur bangsa dengan unsur kawasan, serta mendorong bangsa Tionghoa menjadi komunitas senasib sepenanggungan dengan pengakuan yang lebih tinggi dan kohesi yang lebih kuat. Xi Jinping menekankan, praktik telah membuktikan, jalan ini sepenuhnya benar.
Sejak Kongres Nasional PKT ke-18, Komite Sentral PKT yang berintikan Xi Jinping mengajukan kesimpulan orisinal penting ini, yakni memperkukuh kesadaran komunitas senasib sepenanggungan bangsa Tionghoa, keputusan tersebut telah menjadi program ideologis PKT untuk solusi masalah etnis di era baru. Berdasarkan pikiran tersebut, dalam upacara penghargaan persatuan dan kemajuan bangsa kali ini, Xi Jinping menunjukkan untuk mendorong berbagai etnis agar bersatu seperti biji delima yang erat, mendorong bangsa Tionghoa berkembang menjadi komunitas senasib sepenanggungan yang lebih inklusif dan kohesif.