Pada tanggal 2 Oktober waktu setempat, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan harapan agar sengketa tarif anti-subsiden sementara Uni Eropa (UE) terhadap kendaraan listrik (EV) buatan Tiongkok dapat ditangani melalui perundingan. Ia menegaskan, tanggapan UE seharusnya tidak merugikan diri sendiri, “inilah sebabnya mengapa harus terus mengadakan perundingan dengan Tiongkok mengenai EV.”
Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner juga menghimbau Jerman menolak pengenaan tarif anti-subsidi sementara terhadap EV Tiongkok dalam pemungutan suara UE pada besok hari. Ia mengatakan, usulan yang dikemukakan Komisi UE “dengan cara petualangan” adalah salah, dan perang dagang dengan Tiongkok lebih banyak merugikan daripada menguntungkan industri mobil Eropa.