Bentrokan Sengit Israel-Hizbullah Berlanjut, Berbagai Negara Mengevakuasi Warganya di Lebanon

2024-10-06 11:09:47  

Baku tembak sengit antara pasukan Israel dan Hizbullah Lebanon terus berlanjut di Lebanon Selatan pada hari Jumat malam kemarin (4/10) dan dini pagi hari Sabtu kemarin (5/10) waktu setempat. Hizbullah mengklaim bahwa serangan Israel telah dipukul mundur, sejumlah tentara Israel tewas dan cedera. Sementara itu, berbagai negara berturut-turut mengevakuasi warganya di Lebanon, dan beberapa negara menegaskan kembali bahwa Israel harus segera menghentikan operasi militernya saat ini.

 

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeluarkan pernyataan pada hari Jumat kemarin (4/10) yang mengatakan bahwa Mohammad Rashid Sakafi, kepala jaringan komunikasi Hizbullah Lebanon, tewas dalam serangan udara Israel pada tanggal 3 Oktober lalu. Menurut informasi dari departemen keamanan Lebanon, pesawat tempur Israel menyerang jalan raya lintas batas dekat pos Masna di Lebanon timur dini pagi hari Jumat kemarin (4/10), sehingga memutuskan jalan Lebanon ke Suriah. Pasukan Israel mengatakan pada tanggal 3 Oktober lalu bahwa Hizbullah Lebanon menyelundupkan senjata dari Suriah melalui pos tersebut.

Saat mengunjungi Lebanon pada hari Jumat kemarin (4/10), Menlu Iran Araghchi Nekat memperingatkan Israel bahwa jika Israel meluncurkan serangan terhadap Iran, Iran akan melakukan balasan yang lebih keras. Araghchi pada hari yang sama bertemu dengan Nabih Berri, Ketua Majelis Nasional Lebanon dan pejabat Lebanon lainnya di Beirut. Selain itu, menurut informasi dari Kementerian Luar Negeri Iran, Araghchi melakukan kunjungan ke Suriah pada hari Sabtu kemarin (5/10)./

 Menurut laporan dari Radio dan Televisi Republik Islam Iran, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei memimpin upacara belasungkawa di Teheran pada tanggal 4 untuk memperingati Nasrallah, pemimpin Hizbullah Lebanon yang terbunuh dalam serangan belakangan ini. Dia mengatakan bahwa pasukan bersenjata Iran melakukan operasi militer terhadap Israel pada tanggal 1 malam kemarin. Operasi tersebut merupakan "hukuman minimum" atas kejahatan yang dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat. “Kami akan kembali mengambil aksi di masa depan jika diperlukan,” katanya.

 Menteri Luar Negeri Mesir Abdul Atty menggelar pembicaraan via telepon dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan pada tanggal 4 Oktober lalu, dan mengecam serangan Israel terhadap Lebanon dan mengatakan bahwa Mesir dan Arab Saudi akan terus berkoordinasi untuk menghadapi risiko yang ditimbulkan oleh operasi militer Israel di wilayah tersebut.

 

Sedangkan, berbagai negara berturut-turut mengatur evakuasi warganya di Lebanon. Gelombang pertama sekitar 100 warga Belanda dievakuasi dari Lebanon telah tiba di Belanda dengan pesawat militer pada tanggal 4 Oktober malam. Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan bahwa telah membantu sebanyak 219 warga Jerman meninggalkan Lebanon Selatan. Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan pada tanggal 5 Oktober bahwa 96 warga negara Korea Selatan telah dievakuasi dengan pesawat militernya. Jepang mengirimkan dua pesawat angkut ke Lebanon pada tanggal 3 Oktober untuk menarik warga negaranya dari Lebanon. Australia, Polandia, Rumania, Rusia, Inggris, dan negara lainnya juga mengambil operasi untuk mengevakuasi warganya.