Wang Yi Adakan Pembicaraan Telepon dengan PM Jepang

2024-10-10 15:09:25  

Anggota Politbiro Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok merangkap Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, hari Rabu kemarin (9/10) mengadakan pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri baru Jepang Takeshi Iwaya.

Takeshi Iwaya menyatakan, kabinet baru Jepang bersedia untuk secara menyeluruh mendorong hubungan strategis Jepang-Tiongkok yang saling menguntungkan, dan berupaya menjalin hubungan bilateral yang konstruktif dan stabil. Kerja sama kedua pihak di berbagai bidang mempunyai potensi yang besar, Jepang bersedia bersama Tiongkok meningkatkan komunikasi di berbagai tingkat, berkonsultasi menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan, dan mendatangkan semakin banyak kesejahteraan bagi rakyat kedua negara. Jepang dan Tiongkok memiliki tanggung jawab yang penting terhadap perdamaian dan kestabilan Asia bahkan dunia, pihaknya bersedia bergandengan tangan dengan Tiongkok, meningkatkan kerja sama, dan memberikan kontribusi yang lebih besar untuk mendorong perdamaian dan kestabilan kawasan dan menangani tantangan global. 

Wang Yi menyatakan, Tiongkok mengapresiasi sinyal positif kesediaan untuk mengembangkan dan menstabilkan hubungan kedua negara yang dilepaskan oleh kabinet baru Jepang dan Menlu Takeshi Iwaya sejak dirinya menjabat. Tiongkok dan Jepang adalah tetangga dekat, kerja sama yang saling menguntungkan dan pembangunan bersama sesuai dengan kepentingan fundamental rakyat kedua negara. Diharapkan, kabinet baru Jepang memiliki suasana yang baru, dan hubungan Tiongkok-Jepang memiliki kemajuan yang baru. Kedua pihak hendaknya belajar dari sejarah, tidak lupa pada tujuan awal, memperluas kerja sama, menghilangkan gangguan, secara menyeluruh mendorong hubungan strategis yang saling menguntungkan antara Tiongkok dan Jepang, serta menjalin hubungan bilateral yang konstruktif, stabil dan sesuai dengan kebutuhan era baru. 

Wang Yi menekankan, kebijakan Tiongkok terhadap Jepang selalu stabil dan keberlanjutan, diharapkan Jepang dapat mematuhi komitmennya dalam masalah Taiwan, berpegang teguh pada prinsip Satu Tiongkok, menetapkan pemahaman yang objektif, rasional, positif dan bersahabat terhadap Tiongkok, mewujudkan konsensus bersama untuk “saling menjadi mitra kerja sama dan tidak saling menjadi ancaman” menjadi tindakan riil, serta mendorong hubungan bilateral berkembang secara sehat dan stabil di jalur yang tepat. Menghadapi situasi internasional yang kacau balau, menjaga situasi di kawasan damai dan stabil secara menyeluruh tidaklah mudah, hendaknya lebih menghargai serta mencegah kekuatan eksternal melakukan intervensi dan menghasut konfrontasi di kawasan.