Dalam situasi ekonomi global yang terus berubah saat ini, setiap langkah ekonomi yang diambil Tiongkok akan mempengaruhi kiblat ekonomi dunia. Baru-baru ini, pemerintah Tiongkok berturut-turut meluncurkan serangkaian kebijakan moneter penting dan paket kebijakan fiskal tambahan.
Langkah ini tidak hanya menimbulkan efek positif di pasar domestik, namun juga memicu diskusi hangat di komunitas internasional. Rangkaian kebijakan ini dianggap sebagai langkah yang ampuh bagi Tiongkok untuk menjawab tantangan perekonomian saat ini dan mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
Pada akhir bulan September, kebijakan moneter yang diumumkan oleh Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) menjadi sebuah booster yang langsung meningkatkan sentimen positif investor.
Setelah mengalami gejolak pasar, investor menaruh harapan besar terhadap pemerintah Tiongkok akan peluncuran rencana stimulus fiskal yang lebih kuat. Pada tanggal 12 Oktober, Menteri Keuangan Tiongkok Lan Fo'an menjelaskan secara rinci sebuah paket kebijakan tambahan.
Paket stimulus Tiongkok telah mendatangkan optimisme di kalangan pelaku pasar komoditas dan akan mendorong kenaikan harga logam dan saham pertambangan global, mengingat negara tersebut adalah konsumen logam terbesar di dunia.
Pasar saham Asia menguat pada awal perdagangan 14 Oktober, yang menunjukkan sentimen positif investor terhadap kebijakan fiskal tambahan Tiongkok.
Goldman Sachs merilis laporan pada tanggal 13 Oktober yang mengatakan bahwa dikarenakan rencana stimulus pemerintah Tiongkok baru-baru ini, Goldman Sachs telah menaikkan perkiraan pertumbuman ekonomi Tiongkok untuk tahun 2024 dari 4,7% menjadi 4,9%.
Paket kebijakan tambahan yang diluncurkan Tiongkok kali ini berfokus untuk menstabilkan pertumbuhan, memperluas permintaan domestik, dan mengurangi risiko yang mencakup aspek-aspek berikut:
Pertama, meningkatkan batas utang pemerintah daerah dalam skala yang lebih besar, dan mendukung pemerintah daerah untuk mengatasi risiko-risiko potensial. Dengan mengurangi utang, pemerintah daerah memiliki lebih banyak ruang untuk mendorong pembangunan dan melindungi penghidupan masyarakat.
Kedua, menerbitkan obligasi negara yang dikhususkan mendukung bank-bank besar milik negara dalam mengisi kembali modal inti mereka, meningkatkan kemampuan bank-bank tersebut untuk menahan risiko dan memberikan kredit, serta melayani perkembangan ekonomi riil dengan lebih baik.
Ketiga, memanfaatkan obligasi khusus pemerintah daerah, dana khusus, kebijakan pajak dan instrumen keuangan lain untuk mendukung stabilisasi pasar properti.
Keempat, meningkatkan dukungan dan jaminan bagi sejumlah kelompok sosial yang penting. Tiongkok telah mengeluarkan subsidi hidup sebanyak satu kali kepada masyarakat yang membutuhkan sebelum peringatan Hari Nasional-nya yang ke-75. Pada langkah selanjutnya, Tiongkok akan meningkatkan beasiswa dan bantuan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kapasitas konsumsi mereka secara keseluruhan.
Pemerintah Tiongkok telah memperkenalkan alat kebijakan moneter baru dan mendorong investasi jangka panjang, hal ini menunjukkan bahwa mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan merupakan fokus strategis pemerintah Tiongkok untuk meningkatkan perekonomian.
Dengan mengambil langkah tegas untuk menstabilkan industri-industri utama dan mendorong pertumbuhan ekonomi, Tiongkok kelihatannya akan terus memenuhi komitmen untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi dan sosial selama setahun penuh meskipun menghadapi banyak ketidakpastian.
Pemerintah Tiongkok selalu mengambil sikap hati-hati dan pragmatis dalam menerapkan kebijakan stimulus ekonomi, namun juga selalu mengantisipasi risiko keuangan yang mungkin timbul di masa depan. Hal ini memberikan informasi yang berguna bagi negara-negara lain untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
Di saat yang sama, kebijakan-kebijakan Tiongkok telah memberikan sinyal positif kepada komunitas internasional, yaitu Tiongkok secara aktif merespons tantangan-tantangan perekonomian saat ini. Sikap positif dan tekad untuk merespons ini telah meningkatkan kepercayaan investor dalam dan luar negeri, sehingga menyebabkan banyak investor kembali beralih ke Tiongkok sebagai tujuan investasi yang menjanjikan.
Dengan langkah pro-aktif pemerintah Tiongkok dan respon positif pasar, perekonomian Tiongkok diperkirakan akan terus mempertahankan momentum pertumbuhan yang stabil, dan diharapkan juga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi global dan membawa titik pertumbuhan baru bagi ekonomi dunia.