Dalam pidatonya di depan Parlemen Jerman hari Rabu kemarin (16/10) waktu setempat, Kanselir Jerman Olaf Scholz dengan tegas mengkritik kebijakan Uni Eropa yang mengenakan pajak terhadap mobil listrik (EV) buatan Tiongkok. Scholz menyatakan, ada 17 negara UE yang tidak mendukung kebijakan UE tersebut, dan sebagian besar produsen otomotif di UE juga menentang kebijakan tersebut.
Sebelumnya, Scholz pernah dengan tegas menentang dan mengkritik kebijakan UE tersebut pada tanggal 2 Oktober lalu.
Belakangan ini, masalah pengenaan pajak UE terhadap EV buatan Tiongkok terus berkelanjutan. Pada tanggal 4 Oktober lalu, para wakil anggota-anggota UE mengadakan pemungutan suara dan mengesahkan draf putusan akhir kasus anti subsidi terhadap EV buatan Tiongkok yang diajukan oleh Komisi UE. Begitu diumumkan, resolusi UE tersebut mendapat penentangan tegas dari pemerintah Jerman serta beberapa perusahaan otomotif dan opini publik.