Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, hari Rabu kemarin (16/10) waktu setempat menghadiri Pertemuan ke-23 Dewan Kepala Pemerintahan Negara-negara Anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Islamabad. Para pemimpin negara anggota SCO dan negara pengamat juga menghadiri pertemuan tersebut.
Li Qiang menyatakan, dalam KTT Astana bulan Juli lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mencapai kesepahaman penting dengan para pemimpin negara-negara anggota untuk bergandengan tangan membangun kampung halaman SCO yang bersatu, saling percaya, damai, aman, makmur, berkembang, rukun, bersahabat dan adil. Untuk membangun kampung halaman bersama ini, memerlukan landasan politik yang lebih kukuh, jaminan keamanan yang lebih dapat diandalkan, ikatan ekonomi yang lebih erat, hubungan emosional yang lebih dalam, dan kerja sama multilateral yang lebih terkoordinasi.
Li Qiang menunjukkan bahwa pihak Tiongkok bersedia bersama berbagai pihak, melaksanakan kesepahaman penting yang telah dicapai para pemimpin menjadi tindakan efektif. Pertama, meningkatkan sinergi strategis antara tugas dan misi. Menetapkan strategi pembangunan SCO untuk sepuluh tahun ke depan, melukis “peta rute” kerja sama di berbagai bidang, meningkatkan koordinasi strategis, menghapus perselisihan melalui dialog, dan meningkatkan rasa saling percaya. Kedua, memperluas kerja sama pragmatis sesuai kebutuhan pembangunan. Memperdalam kerja sama di bidang pengentasan kemiskinan, ekonomi digital dan pembangunan rendah karbon, meningkatkan fasilitasi perdagangan dan investasi kawasan, serta tingkat interkoneksi. Ketiga, berfokus pada risiko utama dan menanggapinya secara positif. Membangun pusat komprehensif untuk mengatasi ancaman dan tantangan keamanan serta pusat anti narkoba. Keempat, memperluas pertukaran personel sesuai harapan masyarakat. Membangun Aliansi Pendidikan Digital SCO, dan menyelenggarakan Forum Persahabatan Rakyat dengan baik.
Para hadirin menyatakan bahwa berbagai pihak harus melaksanakan hasil KTT Astana secara aktif, mempererat persatuan dan kerja sama, meningkatkan sinergi inisiatif pembangunan bersama “Sabuk dan Jalan” dengan Uni Ekonomi Eurasia, memperdalam kerja sama di bidang perdagangan dan keamanan, mempererat ikatan antar amsyarakat, mewujudkan multilateralisme, serta bersama-sama mendorong perdamaian abadi dan kemakmuran bersama kawasan dan dunia.