Bagaimana “Greater BRICS” Peroleh Pencapaian yang Lebih Besar?

2024-10-23 14:45:44  


 


Pada tanggal 22-24 Oktober, KTT ke-16 BRICS digelar di Kazan, Rusia. Presiden Tiongkok Xi Jinping diundang untuk menghadiri KTT tersebut. Ini adalah KTT perdana BRICS setelah perluasan keanggotaannya, sekaligus titik permulaan baru “Kerja Sama Greater BRICS”. Pada kesempatan itu, para pemimpin dari 30 lebih negara dan organisasi internasional akan melakukan pembahasan mengenai kerja sama dan pembangunan.

“Terus diperluasnya BRICS bermanfaat untuk mengoreksi ketidakseimbangan dunia”, “BRICS berpengaruh mendalam terhadap ekonomi global”, “Era baru hubungan internasional akan datang”, demikian penilaian opini internasional terhadap BRICS. Sementara itu, lebih dari 30 negara termasuk Thailand, Kuba, Suriah, Belarus menyampaikan keinginannya untuk bergabung dalam BRICS. Dalam situasi internasional yang kacau dewasa ini, mengapa BRICS semakin digemari? Bagaimana “Greater BRICS” memperoleh pencapaian yang lebih besar?

Kini dunia sedang menghadapi perubahan yang belum pernah terjadi dalam seratus tahun ini. Di satu sisi, globalisasi mengalami arus balik, negara tertentu bertolak dari tujuan geopolitiknya, mengepung dan menekan negara emerging market dan negara-negara berkembang, serta menciptakan konfrontasi antar kubu. Di sisi lain, “Selatan Global” bangkit secara kolektif, menjadi tren zaman yang tak dapat diubah. Dengan latar belakang tersebut, mekanisme kerja sama BRICS sebagai platform penting bagi “Selatan Global” untuk melakukan pembahasan dan kerja sama, serta mengupayakan pembangunan, lebih menunjukkan nilai zaman ini. “Semangat BRICS” yang terbuka dan inklusif, bekerja sama dan menang bersama yang dilaksanakannya telah menjadi panji kerja sama Selatan-Selatan dan penuh karisma.



Sementara itu, mekanisme kerja sama ini sesuai dengan tuntutan sejumlah besar negara berkembang untuk mewujudkan pembangunan bersama. Dewasa ini, pemulihan ekonomi dunia melesu, pembangunan global kurang seimbang dan ketinggalan, defisit pembangunan terus meningkat. Negara-negara BRICS senantiasa berpegang pada mekanisme perdagangan multilateral, dengan kuat memelihara kestabilan dan kelancaran rantai industri dan rantai pasokan global, mendorong globalisasi ekonomi yang inklusif. Setelah Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Iran dan Ethiopia resmi bergabung dalam BRICS pada Januari 2024, kini populasi anggota negara “Greater BRICS” menduduki hampir separuh populasi global, tingkat kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global melampaui 50 persen, dihitung berdasarkan paritas daya beli, agregat ekonominya telah melampaui G7, berkemampuan memberikan lebih banyak kontribusi untuk mendorong pemulihan ekonomi dunia.

Tidak hanya itu, mekanisme kerja sama BRICS juga menyediakan platform dan peluang kepada berbagai negara untuk berpartisipasi dalam tata kelola global. Negara-negara BRICS senantiasa menjaga gagasan dan prinsip Piagam PBB, berupaya menyelesaikan masalah internasional dan regional secara politik, hal ini sesuai dengan arus pembangunan damai dunia. Di masa depan, seiring dengan semakin banyaknya negara yang mengajukan permohonan untuk bergabung dalam BRICS, peranan “Greater BRICS” dalam urusan internasional yang positif, stabil dan baik akan lebih menonjol, dan kekuatan dunia untuk membela multipolarisasi dan multilateralisme akan semakin besar.

Sebagai anggota pendiri, Tiongkok selalu menjadi pendukung dan partisipan teguh mekanisme kerja sama BRICS, serta telah memainkan peran sebagai pembimbing yang penting. Dari mengajukan “Semangat BRICS”, sampai mendirikan Bank Pembangunan Baru (NDB), hingga mengajukan mode “BRICS+”, Tiongkok senantiasa memberikan kontribusi demi mekanisme BRICS ini.

Dalam Sidang Pleno ke-3 Komite Sentral ke-20 PKT yang digelar belum lama berselang, Tiongkok telah melakukan pengaturan sistematis untuk lebih lanjut memperdalam reformasi secara menyeluruh dan mendorong modernisasi ala Tiongkok, serta telah menyampaikan informasi jelas untuk bersama berbagai negara mewujudkan kerja sama, menang bersama dan pembangunan bersama. Dapat dinantikan, di bawah upaya bersama Tiongkok dengan anggota BRICS lainnya, KTT kali ini akan menginjeksikan lebih banyak stabilitas dan energi positif kepada dunia yang penuh gejolak, dan lebih lanjut mendorong “Selatan Global” untuk bersolidaritas dan mandiri. “Greater BRICS” memiliki masa depan yang cerah!