Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Kazan pada hari Selasa (22/10) sore kemarin waktu setempat.
Atas undangan Presiden Putin, Xi Jinping menyatakan dirinya sangat gembira berkunjung ke kota kuno Kazan untuk menghadiri KTT ke-16 BRICS. Sekitar 400 tahun yang lalu, “Jalur Teh” yang menghubungkan Tiongkok dan Rusia melintasi Kazan, melalui jalur ini, teh dari daerah Wuyishan Tiongkok Tenggara diangkut ke ribuan rumah di Rusia.
Mengenang kembali sejarah, hubungan Tiongkok dan Rusia terus maju dalam berbagai kendala, telah mencapai serangkaian hasil yang inovatif, dan menemukan cara bergaul yang tepat bagi negara-negara besar yang bertetangga, yakni “tidak bersekutu, tidak berkonfrontasi, dan tidak tertuju pada pihak ketiga”. Saat ini, dunia tengah mengalami perubahan drastis yang tiada taranya dalam waktu seratus tahun ini. Menghadapi situasi internasional yang kacau balau saat ini, dirinya tetap yakin bahwa persahabatan yang terjalin dari generasi ke generasi antara Tiongkok dan Rusia tidak akan berubah, tanggung jawab sebagai negara besar yang berorientasi pada rakyat pun tidak akan berubah.
Putin mengatakan, “Presiden Xi Jinping yang terhormat, dan kawan-kawan yang terkasih, saya dengan tulus menyambut Anda semua untuk berkunjung ke Kazan, ibu kota Republik Tatarstan Rusia. Selama 75 tahun ini, Rusia dan Tiongkok telah berkembang menjadi mitra koordinatif strategis komprehensif di era baru, hubungan kedua negara memelihara perkembangan bertaraf tinggi, dan menjadi teladan hubungan negara besar tipe baru. Kerja sama Rusia-Tiongkok berdasarkan prinsip sama derajat, saling menghormati dan saling menguntungkan. Kami mengapresiasi kerja sama bertaraf tinggi antara Rusia dan Tiongkok dalam kerangka BRICS. Saya sangat gembira dapat bertukar pendapat dengan Presiden Xi Jinping seputar hubungan bilateral dan masalah internasional.”