Xi Jinping dan Arah Baru BRICS: Menembus Kabut Tantangan Menuju Solidaritas Global

2024-10-25 17:16:08  



Penulis: Harryanto Aryodiguno, Ph.D


Pada KTT BRICS ke-16, Presiden Xi Jinping menyampaikan pidato penting yang menekankan pencapaian bersejarah BRICS dalam memperluas kemitraan dan menghadapi tantangan global. Pidato ini menggarisbawahi komitmen BRICS untuk perdamaian, inovasi, pembangunan hijau, keadilan, dan pertukaran antar masyarakat. Pengembangan BRICS menuju ke arah "Greater BRICS" adalah refleksi dari perubahan lanskap global, dengan BRICS memainkan peran penting dalam kebangkitan "Global South" dan transformasi tata kelola dunia menuju multipolaritas dan keadilan.

Tantangan dan Transformasi Global: BRICS di Tengah Krisis Dunia

Pidato Presiden Xi mengakui bahwa dunia saat ini sedang berada di persimpangan yang penuh dengan turbulensi dan transformasi. Di sini, BRICS berdiri sebagai pilihan kolektif untuk menghindari dunia yang jatuh ke dalam kekacauan dan ketidakstabilan. BRICS menawarkan alternatif yang mencakup jalur perdamaian dan pembangunan, di mana solidaritas antara negara-negara "Global South" menjadi solusi utama untuk tantangan global yang semakin rumit.

Penekanan Xi pada tekad dan keberanian untuk berinovasi menggemakan semangat dalam karya Chernyshevsky What Is to Be Done?, yang mendorong tindakan kolektif dalam menghadapi ketidakpastian global. Dalam konteks hubungan internasional, BRICS memainkan peran sebagai pelopor reformasi global, yang berusaha untuk memperkuat solidaritas di antara negara-negara berkembang dan mereformasi tata kelola dunia yang didominasi kekuatan tradisional.

Peran BRICS dalam Pembentukan Tatanan Dunia Baru

Sejak didirikan 18 tahun yang lalu, BRICS telah berkembang menjadi platform penting yang mempengaruhi keseimbangan kekuatan global. Dalam konteks ini, "Greater BRICS" tidak hanya mencerminkan peningkatan jumlah negara anggota, tetapi juga pertumbuhan pengaruhnya secara global. BRICS mencakup 31 persen dari wilayah daratan global, 46 persen populasi dunia, dan 20 persen perdagangan global, menjadikannya kekuatan yang signifikan dalam politik dan ekonomi dunia.

BRICS memimpin kebangkitan "Global South" dengan memberikan suara kolektif untuk negara-negara berkembang yang selama ini terpinggirkan dari tatanan internasional yang didominasi oleh negara-negara Barat. Kebangkitan BRICS adalah refleksi dari meningkatnya multipolaritas, di mana BRICS menuntut sistem tata kelola global yang lebih adil dan merata.

BRICS dan Keinginan Bersama untuk Perdamaian dan Keadilan Global

Sistem internasional yang tidak stabil membutuhkan organisasi seperti BRICS yang dapat bertindak sebagai kekuatan penyeimbang dalam menghadapi ketidakpastian. Lima tujuan utama yang diusulkan Xi—perdamaian, inovasi, pembangunan hijau, keadilan, dan pertukaran antar masyarakat—mencerminkan aspirasi bersama negara-negara BRICS untuk membangun tatanan dunia yang lebih damai dan berkelanjutan.

Keinginan untuk mewujudkan perdamaian global memberikan lingkungan yang stabil bagi pembangunan, sementara inovasi dan pembangunan hijau menjadi fondasi kerjasama ekonomi yang lebih kuat di era perubahan iklim dan tantangan teknologi. Keadilan global, khususnya dalam konteks tata kelola internasional yang lebih setara, merupakan tuntutan negara-negara "Global South" yang sering kali merasa terpinggirkan dalam pengambilan keputusan global.

Komitmen BRICS terhadap keadilan dan kerjasama antar masyarakat juga menunjukkan bahwa BRICS bukan sekadar forum diskusi, melainkan gugus tugas yang berorientasi pada aksi nyata. Inisiatif seperti Pusat Penelitian Sumber Daya Laut Dalam BRICS dan Jaringan Kerjasama Ekosistem Digital BRICS mencerminkan pragmatisme China dalam menggerakkan BRICS menuju implementasi yang konkret.

Kepemimpinan China dalam BRICS: Kontribusi terhadap Keberhasilan Kolektif

China memainkan peran kunci dalam mendorong perkembangan BRICS, dan kredibilitas China sebagai pemimpin dalam kerjasama negara-negara berkembang sangat dihargai. Sebagai ekonomi terbesar dalam BRICS, China telah menunjukkan kepemimpinan yang konsisten dalam mempromosikan kolaborasi yang lebih dalam di antara negara-negara anggota.

Xi Jinping secara khusus berperan aktif dalam mengarahkan agenda BRICS, dengan inisiatif seperti pembentukan Bank Pembangunan Baru dan model kerjasama "BRICS plus" yang memperluas jangkauan BRICS ke negara-negara di luar anggotanya. Kontribusi China dalam inovasi BRICS juga terlihat dalam upaya memajukan kerjasama dalam revolusi industri baru, yang berfokus pada inovasi teknologi dan pembangunan infrastruktur.

Budaya dan Visi Bersama: Memperkuat Solidaritas Global

Pidato Xi Jinping juga menekankan aspek budaya dan sejarah yang menghubungkan negara-negara BRICS. Meskipun negara-negara ini terletak di berbagai benua dengan latar belakang budaya yang beragam, mereka terhubung melalui visi pembangunan yang serupa. BRICS mencerminkan kesadaran historis yang mendalam akan perlunya tatanan internasional yang lebih adil, di mana negara-negara berkembang memiliki hak suara yang lebih besar dalam menentukan arah dunia.

Semangat persatuan ini tercermin dalam kesamaan tujuan antara negara-negara BRICS, yaitu menciptakan sistem tata kelola global yang lebih seimbang dan berkeadilan. BRICS tidak hanya menjadi wadah bagi kepentingan ekonomi, tetapi juga menjadi platform penting untuk memperjuangkan hak-hak negara berkembang dalam forum internasional.

Masa Depan BRICS dan Multipolaritas Global

BRICS telah muncul sebagai kekuatan utama dalam membentuk tatanan dunia multipolar. Lima tujuan yang digariskan oleh Presiden Xi Jinping bukan hanya merupakan peta jalan bagi BRICS, tetapi juga merupakan refleksi dari aspirasi negara-negara "Global South" untuk mewujudkan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.

Dengan latar belakang sejarah dan budaya yang beragam, BRICS memiliki potensi besar untuk memainkan peran yang lebih signifikan dalam politik global. Melalui komitmen terhadap perdamaian, inovasi, dan keadilan, BRICS tidak hanya memperkuat solidaritas di antara negara-negara berkembang, tetapi juga memperjuangkan reformasi tata kelola global yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dalam era transformasi global yang penuh ketidakpastian, BRICS menawarkan visi alternatif yang berfokus pada kerjasama dan kemajuan bersama, menjadikannya pemain kunci dalam upaya menciptakan dunia yang lebih damai dan sejahtera.