Mengenai perilaku badan intelijen Amerika Serikat (AS) yang menipu personel Tiongkok untuk mengabdi pada AS, Jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian dalam jumpa pers hari Senin kemarin (28/10) menyatakan bahwa Tiongkok akan dengan tegas memberantas aktivitas infiltrasi dan sabotase yang dilakukan kekuatan anti-Tiongkok di luar negeri, serta berupaya keras menjaga kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunan negara.
“Wall Street Journal” belakangan ini melaporkan, negara-negara Barat berpendapat bahwa Tiongkok sedang mengadakan aktivitas intelijen dengan “skala yang belum pernah ada sebelumnya”, tujuannya adalah menghancurkan negara lawan dan membangkitkan ekonomi Tiongkok, badan intelijen Barat tidak mampu menghalangi aktivitas Tiongkok.
Menanggapi hal tersebut, Lin Jian menunjukkan bahwa belakangan ini, beberapa media Barat menggembar-gemborkan informasi palsu yang menyebut bahwa Tiongkok telah melakukan aktivitas intelijen, tetapi kecuali informasi palsu tersebut, tidak ada fakta dan bukti apa pun.
Sementara itu, Lin Jian menunjukkan bahwa Badan Intelijen Pusat AS (CIA) baru-baru ini secara publik merilis panduan tentang cara untuk menghubungi badan intelijen tersebut di akun media sosial berbahasa Mandarin, melalui cara ini berupaya menipu personel Tiongkok untuk mengabdi pada CIA, ini adalah pelanggaran serius terhadap kepentingan negara Tiongkok, pihak Tiongkok mengajukan protes yang serius pada hal tersebut.
“Selama ini, CIA menggunakan berbagai macam cara yang tercela untuk mencuri informasi rahasia negara lain, mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dan menumbangkan pemerintah negara lain. AS tidak pernah menghentikan kegiatan spionasenya terhadap Tiongkok. AS juga telah melakukan penyadapan besar-besaran pada negara sekutu dalam jangka panjang. Melakukan kegiatan spionase di seluruh dunia secara terang-terangan sambil menuduh negara lain sebagai ancaman mata-mata, hal ini sepenuhnya memutarbalikkan fakta! Pihak AS harus segera membetulkan tindakannya yang salah, menghentikan tindakannya yang memfitnah negara lain, serta tidak memberikan lebih banyak kekacauan dan gejolak kepada dunia,” tutur Lin Jian.