PM Tiongkok Li Qiang, hari Senin (4/11) sore kemarin secara terpisah mengadakan pertemuan dengan PM Kazakhstan Oljas Bektenov dan PM Uzbekistan Abdulla Aripov yang berkunjung ke Tiongkok untuk menghadiri Ekspo Impor Internasional Tiongkok (CIIE) ke-7 di Shanghai.
Dalam pertemuannya dengan PM Kazakhstan Oljas Bektenov, Li Qiang menyatakan bahwa pada bulan Juli lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping telah sukses mengadakan kunjungan kenegaraan terhadap Kazakhstan, bersama dengan Presiden Kassym-Jomart Tokayev, menetapkan rencana baru dan pengaturan baru untuk lebih lanjut mengembangkan hubungan dan kerja sama kedua negara. Pihak Tiongkok bersedia bersama pihak Kazakhstan melaksanakan kesepahaman penting yang dicapai kedua pemimpin negara, memperdalam rasa saling percaya politik, dengan teguh saling mendukung dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan inti masing-masing, memperluas kerja sama saling menguntungkan di bidang perdagangan, investasi kapasitas, interkonektivitas dan sosbud, demi menyejahterakan rakyat kedua negara dengan lebih baik.
Bektenov menyatakan bahwa beberapa tahun belakangan ini, dengan bimbingan kedua kepala negara, hubungan Kazakhstan dan Tiongkok melangkah ke ketinggian yang baru. Pihak Kazakhstan bersedia mempererat hubungan tingkat tinggi dengan pihak Tiongkok, memperdalam kerja sama di bidang perdagangan dan sosbud, serta meningkatkan interkonektivitas dalam kerangka pembangunan bersama “Sabuk dan Jalan”. Pasca pertemuan, PM kedua negara bersama-sama menyaksikan penandatanganan dokumen-dokumen kerja sama terkait.
Dalam pertemuannya dengan PM Uzbekistan Abdulla Aripov, Li Qiang menyatakan bahwa sejak tahun ini, Presiden Xi Jinping dan Presiden Shavkat Miromonovich Mirziyoyev telah mengadakan dua kali pertemuan, serta telah mencapai kesepahaman penting yang baru dalam pengembangan hubungan kemitraan strategis komprehensif segala cuaca di era baru, dan pembangunan komunitas senasib sepenanggungan Tiongkok dan Uzbekistan di titik awal yang lebih tinggi. Pihak Tiongkok bersedia bersama dengan pihak Uzbekistan, terus mengubah kesepahaman kedua pemimpin negara menjadi tindakan riil dan hasil kerja sama, mendorong perluasan dan peningkatan kualitas kerja sama perdagangan, mengintensifkan pembangunan infrastruktur interkonektivitas, menggali potensi kerja sama industri baru, serta mendorong pembangunan bersama dengan lebih baik, agar dapat memberikan lebih banyak kesejahteraan bagi rakyat kedua negara.
Abdulla Aripov menyatakan bahwa pihak Uzbekistan dengan teguh menaati prinsip Satu Tiongkok, mendukung inisiatif “Sabuk dan Jalan”, bersedia memperluas kerja sama pragmatis di bidang perdagangan dan sosbud dengan pihak Tiongkok, serta mempererat koordinasi dan kerja sama dalam urusan multilateral.