Kamis kemarin sore (7/11) di Balai Agung Rakyat Beijing, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang mengadakan kunjungan ke Tiongkok.
Xi Jinping menunjukkan, pada bulan Maret tahun lalu, Anwar mengadakan kunjungan perdananya ke Tiongkok setelah memangku jabatan sebagai Perdana Menteri Malaysia, dan kedua pihak telah mencapai kesepahaman penting mengenai pembangunan bersama Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Malaysia. Selama satu tahun lebih ini, kedua pihak telah memelihara pertukaran dan interaksi yang erat di berbagai tingkat, mendorong kerja sama berkualitas yang saling menguntungkan di berbagai bidang, dan telah mendatangkan manfaat yang nyata kepada rakyat kedua negara. Kini, Tiongkok dan Malaysia berada pada masa krusial pembangunan dan kebangkitan negara masing-masing, kedua pihak hendaknya memanfaatkan peluang peringatan 50 tahun penggalangan hubungan diplomatik Tiongkok-Malaysia dan “Tahun Persahabatan Tiongkok-Malaysia”, bergandengan tangan mendorong pembangunan Komunitas Senasib Sepenanggungan Tiongkok-Malaysia secara mendalam dan pragmatis, membantu pewujudan target pembangunan masing-masing, serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemakmuran dan kestabilan kawasan.
Xi Jinping menunjukkan, Tiongkok mendukung pekerjaan Malaysia sebagai ketua bergilir ASEAN tahun depan, mendukung status pusat dan kemandirian strategis ASEAN, serta menjaga arus utama pembangunan dan kerja sama kawasan.
Anwar Ibrahim menyatakan, gagasan penting seperti pembangunan bersama Komunitas Senasib Sepenanggungan Manusia, usulan toleransi dan saling pembelajaran antar peradaban, serta pendapat untuk mendorong kerja sama “BRICS+” yang diajukan Presiden Xi Jinping telah menunjukkan perhatian besar dan tanggung jawabnya pada kemajuan peradaban manusia, serta kepentingan dan kesejahteraan rakyat, dan juga telah mewakili harapan bersama Sel;atan Global. Malaysia mengagumi prestasi yang dicapai Tiongkok di bidang pengentasan kemiskinan, dan berharap dapat belajar dari pengalaman pemerintahan Tiongkok.