Sidang ke-29 COP29 untuk Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim dibuka pada hari Senin (11/11) lalu di Baku, Azerbaijan. COP 29 berupaya mendorong berbagai pihak untuk menyepakati target kuantifikasi kolektif baru untuk pendanaan iklim, dan mencapai sepaket hasil yang seimbang mengenai isu-isu seperti mitigasi, adaptasi, kerugian dan kerusakan, serta mekanisme pasar karbon global dalam Pasal 6 Perjanjian Paris.
Hari Rabu lalu (13/11), pada KTT Aksi Iklim Pemimpin Dunia (WLCAS), pemimpin dari berbagai negara mengimbau agar mengambil tindakan pragmatis, dan bersama-sama menangani tantangan perubahan iklim. Sejumlah perwakilan warga pribumi juga mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab untuk mengikuti aksi tersebut.
PM Bahamas Philip Davis mengatakan, “Saya meminta kalian untuk melihat prubahan iklim dengan pandangan yang melampaui batas-batas negara. Bencana kebakaran yang melahap hutan dan angin topan yang menghancurkan perumahan bukanlah kemalangan yang jauh dari kita, melainkan tragedi bersama. Apa yang telah kami rasakan juga kalian rasakan, apa yang telah hilang dari kami, kalian juga kehilangan.”