Xi Jinping Temui Kanselir Jerman Olaf Scholz

2024-11-20 10:46:04  

Pada hari Selasa pagi (19/11) kemarin, di sela-sela KTT G20 yang diadakan di Rio de Janeiro, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Xi Jinping menunjukkan, selama kunjungan Olaf Scholz ke Tiongkok pada bulan April lalu, mereka berdua telah mengadakan komunikasi yang tulus, mendalam dan produktif. Selama lebih dari setengah tahun ini, kerja sama kedua negara di bidang pembangunan hijau, transportasi berkelanjutan, dan kerja sama pertanian dengan Afrika telah mencapai hasil penting, hubungan Tiongkok-Jerman terus memancarkan dinamika dan vitalitas baru.

Xi Jinping menekankan, Tiongkok mempertahankan stabilitas dan kesinambungan yang tinggi dalam kebijakannya terhadap Jerman, Tiongkok juga bersedia bersama dengan Jerman, saling menghormati kepentingan inti dan perhatian penting antara satu sama lain, mencari persamaan dalam perbedaan, serta saling berkomunikasi dan belajar. Kepentingan ekonomi Tiongkok dan Jerman saling berintegrasi, kerja sama Tiongkok-Jerman adalah peluang yang mendorong pembangunan bersama dan menciptakan masa depan bersama. Tiongkok memandang Jerman sebagai mitra penting dalam memajukan modernisasi ala Tiongkok, dan akan terus menyediakan peluang pasar kepada perusahaan Jerman. Kedua pihak hendaknya meningkatkan kerja sama di bidang digitalisasi, kecerdasan dan karbonisasi rendah, bersama-sama merintis pasar pihak ketiga, dan mewujudkan kemenangan bersama. Tiongkok menganggap Eropa sebagai sebuah polar penting dalam dunia multipolaris, Tiongkok berupaya mengembangkan kerja sama dengan Eropa, bersama-sama menghadapi tantangan, serta mendorong hubungan Tiongkok-Eropa berkembang secara kontinu, stabil dan sehat. Penaikan tarif Uni Eropa (UE) terhadap mobil listrik Tiongkok telah mengundang perhatian dunia. Tiongkok selalu ingin menyelesaikan perselisihan melalui dialog dan konsultasi, dan mengharapkan Jerman dapat terus memainkan peranan pentingnya demi hal tersebut. Kedua pihak juga bertukar pendapat mengenai isu-isu titik panas seperti krisis Ukraina dan situasi Timur Tengah.