Kepala perancang proyek luar angkasa berawak Tiongkok, Zhou Jianping menuturkan, misi pendaratan astronot Tiongkok di Bulan kini sudah secara menyeluruh memasuki tahap pengembangan purwarupa atau prototipe, setelah sebelumnya menyelesaikan pengkajian teknologi utama tahap awal dan telaah keterlaksanaannya.
Tiongkok menargetkan pendaratan bulan berawak pertama sebelum tahun 2030 untuk melakukan survei ilmiah dan eksperimen relevan di bulan. Untuk itu, Tiongkok akan melakukan terobosan dan menguasai beberapa teknologi vital seperti teknologi ulang-alik berawak Bumi-Bulan, teknologi untuk mendukung astronot menetap di Bulan dalam waktu pendek, serta teknologi terkait survei gabungan manusia dan robot di Bulan. Untuk itu, Tiongkok akan menyelesaikan serangkaian misi berat, antara lain mengirim astronot ke bulan untuk melakukan penjelajahan di bulan, mengambil sampel, serta melakukan pengkajian dan pemulangan astronot ke Bumi, dengan harapan dapat memiliki kemampuan eksplorasi Bulan berawak secara mandiri.
Tahun ini menandai peringatan 25 tahun peluncuran wahana berawak Shenzhou-1. Selama 25 tahun ini, proyek antariksa berawak Tiongkok sudah merampungkan 34 penerbangan ke luar angkasa dengan mengirim 38 kali astronot ke luar angkasa. Sampai saat ini, Tiongkok sudah berturut-turut melakukan seleksi astronot dalam empat gelombang. Menurut keterangan, ke depannya, para astronot Tiongkok tidak hanya akan mengemban misi bertugas di Stasiun Luar Angkasa, tapi juga siap untuk melaksanakan misi ke Bulan.