Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2005-07-01 14:45:15    
Pendidikan di Guiyang

cri

Sejak pendapatan petani mengalami peningkatan, maka banyak kaum tani yang mampu mengantarkan anak-anaknya untuk mengecap pendidikan. Di sana terdapat sebuah Sekolah Dasar sederhana bagi para anak-anak warga desa tersebut. Sekolah tersebut memiliki bangunan berlantai satu, dengan memiliki luas halaman yang sedang. Di tengah-tengah halaman sekolah tersebut berdiri satu tiang bendera, yang sedang mengibarkan bendera nasional Tiongkok. Di sisi lain dari halaman tersebut, terdapat fasilitas olah raga, yaitu dua buah meja untuk bermain teni meja yang terbuat dari batu, serta papan ring untuk bermain basket.

Dengan merujuk kepada kebijakan dari pemerintah dan Departemen Pendidikan Tiongkok pada tahun 1978 yaitu masalah Wajib Belajar Sembilan Tahun, maka di desa ini pun terbina kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.

Meskipun penampilan sekolah ini sangat sederhana, namun para pendidik di sekolah ini berusaha untuk memberikan pendidikan yang terbaik. Para guru berupaya untuk menyajikan proses belajar-mengajar yang dapat menarik minat para siswa di sini untuk lebih giat belajar dan mendalami ilmu yang di dapatnya dari sekolah. Tampak pada tingkah laku anak-anak tersebut yang selalu mendengarkan petunjuk dari sang guru dalam menjelaskan satu mata pelajaran di kelas.

Begitulah proses pendidikan dasar yang kami temui di desa tersebut. Meski sederhana, namun setidaknya para anak-anak ini dapat menikmati dan mengecap pendidikan wajib yang dicanangkan oleh pemerintah Tiongkok, bersama dengan dukungan dan kesadaran dari para warganya. Tanpa adanya kesadaran serta dukungan dari para orangtua dan warga yang bermukim di sana, belum tentu pendidikan tersebut bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan. Pendidikan adalah pintu gerbang bagi keberhasilan manusia untuk menapaki dan meraih cita-citanya di masa depan. Setinggi apapun cita-cita tersebut kalau tanpa adanya dukungan dari dalam diri sendiri, orangtua, masyarakat dan pemerintah, maka tidak akan pernah tercapai.

Anak-anak yang sekarang sedang duduk di bangku SD itu, nantinya akan tumbuh menjadi tunas-tunas harapan bangsa, sebagai generasi penerus di Tiongkok. Adalah penting jika mereka mendapatkan pendidikan bagi kelangsungan masa depan mereka sendiri maupun bangsa.


1  2