Kota Kaifeng di Provinsi Henan, Tiongkok tengah adalah sebuah kota budaya terkenal. Sejarah yang panjang juga telah memupuk budaya makan yang sangat berciri khas di kota itu. Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, saudara akan kami ajak menikmati makanan enak yang asli di kota Kaifeng.

Hampir setiap tamu yang berkunjung ke Kaifeng ingin mencoba bakpao kaldu yang terkenal di kota itu. Konon, sejarah jenis makanan itu dapat ditelusuri sampai Dinasto Song, 1.000 tahun yang lalu. Ciri bakpao ini ialah ada kaldu dalam isi dagingnya. Bagi yang pertama kali menyantap bakpao ini, salah-salah kaldu bisa memercik ke badan kalau kurang hati-hati waktu memakannya. Maka ada kiatnya tersendiri untuk makan bakpao kaldu tersebut. Manajer sebuah warung bakpao kaldu, Liu Peizeng mengajarkan cara makan bakpao itu: "Cara makan bakpao kaldu harus terlebih dulu menggigit sedikit kulitnya agar bakpao berlubang dan mengeluarkan kaldu di dalamnya ke sebuah sendok, lalu kaldu diminum dan baru makan bakpaonya. Biasanya bakpao dimakan dengan ditambah sedikit cuka atau sambal, supaya lebih enak rasanya."

Kata Liu Peizeng, bakpao kaldu Kaifeng juga bagus bentuknya berlipat-lipat seperti kembang seruni.

Di Kaifeng ada dua warung bakpao kaldu yang paling terkenal yakni Warung Bakpao Keluarga Huang dan Warung Bakpao Loteng Pertama. Pemilik kedua warung itu adalah murid Huang Jishan, pemula pembuat bakpao kaldu Kaifeng pada zaman modern. Warung Bakpao Loteng Pertama memiliki nama lebih besar, tapi bakpao warung keluarga Huang lebih murah harganya.

Kalau anda berkunjung ke Kaifeng pada bulan September, akan beruntung bisa mencicipi bakpao seruni yakni bakpao yang isinya ditambah kembang seruni, rasanya wangi waktu dimakan.

Setelah makan bakpao, anda boleh mencoba makanan terkenal lain di Kota Kaifeng yakni mi ikan. Hidangan mi ini berupa ikan segar Sungai Kuning yang dimasak asam manis, kemudian di atasnya ditaruh mi goreng yang halus seperti rambut. Begitu halusnya mi itu sehingga satu kilogram tepung terigu bisa dijadikan mi sepanjang 100 kilometer. Mi ikan ini dimakan dulu minya, kemudian ikannya yang asam manis dan renyah sekali.