
Pemandu wisata Duan Bo mengatakan," Jarang sekali di antara berbagai sekte agama di Tiongkok seperti Buddha, Kristen dan lain-lain yang menyembahyangi dewa yang sedang tidur. Namun Taoisme menghormat Dewa Jidu yang sedang tidur. Dewa Jidu tidur nyenyak di tempat ini dengan bergalang Sungai Jishui, sehingga masyarakat di sini dapat hidup tenteram."
Di belakang Istana Kamar Tidur Dewa Sungai adalah mata air Sungai Jishui. Pemandangan di sini sungguh menakjubkan: di dataran rendah yang luas tiba-tiba muncul beberapa sumber air yang jernih dan mengalir sepanjang ribuan tahun tak pernah putus. Air menghilir ke arah timur melalui provinsi-provinsi Henan dan Shandong sepanjang lebih 1.000 kilometer dan bermuara di laut. Ada pakar mengatakan, justru semangat Sungai Jishui yang gigih pantang tunduk itu telah mengangkat pemujaan kepada Sungai Jishui ke suatu semangat mengejar kesempurnaan mental dan fisik untuk mencapai sukses bagi putra putri bangsa Tionghoa. Ini pula sebab penting mengapa kuil tersebut tak pernah sepi umat yang datang bersembahyang.
Saudara pendengar, marilah kita sekarang menyaksikan bangunan kuno di Kuil Jidu. Suatu ciri khas Kuil Jidu adalah peninggalan bangunan-bangunan dinasti Song, Yuan, Ming dan Qing, yang tertua sudah berusia lebih seribu tahun, Istana Kamar Tidur Dewa Sungai misalnya. Bangunan kuno Kuil Jidu terkenal dengan konstruksi kayunya, dan gaya bangunan berbagai dinasti sangat terang.
Wisatawan dari Beijing, Guo Xiaoke mengatakan,"Kuil Jidu adalah sebuah museum sejarah bangunan. Seni bangunan zaman kuno Tiongkok ini patut dibanggakan dan darimana kita bisa menyaksikan berlanjutnya kebudayaan Tiongkok. Kuil ini bukan hanya obyek wisata, tapi lebih banyak mengandung makna."
Pintu Kuil Jidu sangat aneh strukturnya. Atap tiga ruangan yang sangat besar jarak rentangnya disangga oleh 4 tiang besar dan sudah bersejarah 500 tahun. Di dekat mata air Sungai Jishui terdapat sebuah pintu yang merupakan bangunan Dinasti Yuan dan bersejarah 700 tahun. Punjung Longting yang berada di sampingnya memiliki nilai seni bangunan yang lebih tinggi: fondasi batu punjung yang dibuat pada zaman Dinasti Song sudah bersejarah lebih 1.000 tahun, tiangnya dari Dinasti Song, sudah bersejarah 700 tahun lebih, sedang bagian atapnya dipugar pada Dinasti Ming sekitar 400 tahun lebih lalu.
1 2 3
|