Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-10-25 13:10:08    
Gapura Kunda Kencana Ayam Hijau di Kunming

cri

Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, saudara akan kami ajak melihat Gapura Kuda Kencana dan Ayam Hijau yang merupakan bangunan penanda Kunming, ibukota Provinsi Yunnan Tiongkok barat daya, serta mencicipi Teh Pu'er yang populer di kota itu.

Setiap kali kita menyebut sebuah kota, sering kita akan menyinggung sejumlah bangunan penanda kota tersebut, karena bangunan itu merupakan simbol atau lambang sebuah kota. Misalnya, pertanda Beijing adalah Kota Terlarang dan Tembok Besar, bagi Xi'an adalah terakota atau patung tembikar balatentara Kaisar Qinshihuang, sedang bagi Guangxi, tentu Guilin dan Yangshuo. Bagi Kota Kunming, tidak lain adalah Gapura Kuda Kencana dan Ayam Hijau, dijadikan simbol tidak saja karena sejarahnya panjang, tapi juga karena ciri etnisnya yang kental.

Kunming adalah sebuah kota yang bersejarah lama, dan sudah ada manusia bermukim pada zaman batu lama, 30.000 tahun silam. Sejalan dengan kemajuan sejarah dan perubahan zaman, Kunming meninggalkan banyak benda budaya, patilasan sejarah dan lanskap budaya, salah satu di antaranya adalah Gapura Kuda Kencana dan Ayam Hijau yang terletak di sebuah persimpangan jalan kota Kunming, tingginya 12 meter dan lebar 18 meter. Dilihat dari luar, gapura itu berciri khas rakyat Yunnan, dihias ukiran indah sehingga menjadi obyek wisata di kota Kunming.

Menurut catatan sejarah, konon dahulu kala, ada seekor kuda sakti yang bersinar keemas-emasan, bermukim di pinggir Danau Dianchi yang indah. Setelah kawin dengan kuda biasa, lahirlah seekor anak kuda Dianchi yang sigap. Konon, kuda itu setiap hari bisa lari sejauh 250 km dan ada kalanya muncul di hutan tusam sebelah timur kota Kunming. Setiap kali kuda sakti itu muncul, akan terpancar sinar keemas-emasan. Bersamaan dengan itu, di Gunung Barat kota Kunming, ada seekor burung phoenix warna hijau, kicaunya sangat merdu, dan sangat indah ketika terbang. Namun penduduk setempat tidak mengenal burung phoenix, maka dinamakan ayam hijau. Kemudian, Gunung Timur di mana kuda kencana sering muncul dinamakan Gunung Kuda Kencana, dan Gunung Barat dinamakan Gunung Ayam Hijau. Penduduk setempat memuja kedua binatang sakti itu dan menyembahyanginya, lalu dibangun Kuil Kuda Kencana dan Kuil Ayam Hijau. Dan di dalam kota Kunming, dibangun Gapura Kuda Kencana dan Gapura Ayam Hijau yang indah dan megah.

Gapura Kuda Kencana dan Ayam Hijau dibangun pada masa Dinasti Ming, kira-kira 400 tahun lalu. Istimewanya, pada waktu-waktu tertentu, bisa muncul pemandangan aneh sinar keemas-emasan dan hijau. Mengenai hal itu, periset Museum Kota Kunming Ding Xueren mengatakan,"Pada saat matahari terbenam, sinar matahari terpantul di Gapura Ayam Hijau, dan bayang-bayang gapura berada di sebelah timur. Ketika bulan terbit di timur, sinarnya menimpa Gapura Kuda Kencana, dan bayang-bayangnya berada di sebelah barat. Dikala matahari dan bulan terbenam dan terbit, dan pada akhirnya berada di satu garis sejajar, bagian atas kedua bayangan itu bertemu. Itulah yang dinamakan Pertemuan Sinar Kencana dan Hijau."

Konon berhubung sudut peredara bumi, bulan dan matahari, pemandangan ajaib itu baru muncul satu kali setiap 60 tahun. Perancangan yang menakjubkan itu mencerminkan kecerdasan rakyat berbagai etnis di Yunnan pada zaman kuno yang memadukan matemateka, astronomi dan arsitektur. Ding Xueren pernah menyaksikan pemandangan menakjubkan itu pada pertengahan musim gugur tahun 1940. Ia mengatakan,"Ketika itu saya masih duduk di sekolah dasar. Mendengar orang mengatakan bahwa senja hari itu akan muncul pemandangan pertemuan sinar kencana dan hijau, saya lalu pergi kesana untuk menyaksikannya. Di sana, manusia sudah berjubel-jubel, dan saya tidak tahu pasti di mana pemandangan itu bisa dilihat, hanya mendengar orang-orang berseru kagum. Waktu pertemuan sinar kencana dan sinar hijau sangat singkat, kira-kira hanya beberapa detik, kedua sinar bertemu di permukaan tanah."

1  2