Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-03-05 16:33:49    
Qinghai Jajaki Cara Baru Untuk Pengentasan Kemiskinan

cri

 

Propinsi Qinhai terletak di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, Tiongkok Barat Laut. Propinsi ini kaya akan sumber daya. Tapi, karena populasinya sangat kecil, dan sistem transportasinya tidak lancar, maka ekonominya tidak berkembang kalau dibanding dengan daerah-daerah pantai di bagian timur Tiongkok. Proporsi penduduk miskin di sana relatif sangat tinggi. Akan tetapi, dengan upaya yang tak kenal lelah selama beberapa tahun, Provinsi Qinghai telah menemukan jalan baru untuk membantu kaum miskin melepaskan diri dari kemiskinan.

Sejak dilaksanakannya reformasi dan keterbukaan terhadap dunia luar di Tiongkok pada akhir tahun 1970-an, pertanian dan ekonomi pedesaan di Provinsi Qinghai berkembang pesat. Tingkat penghidupan kaum tani dan penggembala meningkat secara nyata. Akan tetapi, karena kondisi alam sangat buruk, prasarana tidak memadai, struktur industri mono dan sebab-sebab lain, masalah kemiskinan tetap sangat menonjol di sejumlah daerah di Qinghai. Sejauh ini di Qinghai terdapat lebih dari 2,400 pedesaan miskin dengan jumlah penduduk sekitar 1,19 juta jiwa.

Wakil Direktur Kantor Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Propinsi Qinghai Song Weizhen mengatakan: "Yang miskin adalah daerah-daerah yang terpencil. Desa-desa miskin tersebar di sana sini, dan sebagian besar penduduk miskin adalah etnis minoritas, maka tugas pengentasan kemiskinan sangat berat."

Daerah-daerah miskin tersebut kebanyakan terletak di lembah pegunungan. Sistem transportasinya sangat tidak lancar. Dalam jangka panjang, kaum tani menjalankan kehidupan sehari-harinya hanya dengan bergantung pada industri pertanian tradisional saja.

Desa Fansheng, tidak jauh dari Xining, ibu kota Provinsi Qinghai. Tanaman utamanya adalah rapa, gandum dan kacang tanah, yang merupakan sumber utama pendapatan kaum tani. Apabila terjadi bencana alam yang mengakibatkan panen gagal, mereka akan kehilangan sumber pendapatan. Untuk menambah pendapatan dan memperbaiki kondisi kehidupan, para pemuda di Desa Fansheng keluar mencari nafkah. Yang tinggal di rumah hanya orang lanjut usia dan anak-anak.

1 2